VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, menegaskan kembali visi Presiden Prabowo Subianto mengenai ‘Indonesia Emas 2045’ sebagai arah pembangunan nasional menuju negara maju, makmur, kompetitif, dan sejahtera.
Pernyataan itu disampaikan dalam resepsi diplomatik yang digelar KBRI Athena, Yunani, Kamis (27/11/2025).
Christina mengatakan salah satu langkah strategis untuk mencapai visi tersebut adalah memperkuat kerja sama internasional di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga investasi.
Baca Juga: Buntut Kebakaran Wang Fuk Court Hong Kong, Tiga Bos Perusahaan Konstruksi Ditangkap
Pada lingkup tugasnya, ia menekankan mandat Presiden untuk meningkatkan daya saing pekerja Indonesia di pasar kerja internasional.
Dengan jumlah penduduk mencapai 281 juta jiwa dan lebih dari 43 persen berada pada usia produktif, Indonesia dinilai memiliki modal besar sebagai penyedia tenaga kerja terampil yang kompetitif di tingkat global.
“Ini peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendorong kemajuan bangsa. Kementerian P2MI bekerja keras memastikan pekerja Indonesia memiliki daya saing tersebut,” ujar Christina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Baca Juga: Enam WNI Jadi Korban Kebakaran Wang Fuk Court Hong Kong
Dalam sambutannya, Christina menyoroti perkembangan ekonomi Yunani yang menunjukkan tren positif.
Sektor pariwisata, konstruksi, dan maritim disebut sebagai industri yang mengalami ekspansi pesat, namun menghadapi kebutuhan mendesak akan tenaga kerja terampil.
Menurutnya, kondisi itu membuka ruang kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
Indonesia memiliki sumber daya manusia yang siap berkontribusi, sementara Yunani memerlukan tenaga kerja untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonominya.
“Kami melihat peluang besar untuk peningkatan kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Yunani,” ujarnya.
Christina menjelaskan bahwa kerja sama kedua negara telah memiliki landasan yang kokoh, antara lain Economic Cooperation Agreement 2019, dan Plan of Action on Advancing Economic Cooperation 2023.
Kedua kerangka itu membuka peluang kolaborasi di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, serta penempatan pekerja terampil.
“Kami berkomitmen memperluas kesempatan penempatan pekerja Indonesia di luar negeri dengan mekanisme yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan mereka. Ini bagian penting dari diplomasi ketenagakerjaan,” tegasnya.

