VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pembobolan minimarket di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menjadi tamparan keras bagi pemerintah yang terlambat mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak banjir. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengakui aksi penjarahan terjadi karena warga kelaparan dan kehilangan akses terhadap kebutuhan pokok dalam kondisi darurat.
Mantan Wakil Presiden ini mendesak pemerintah pusat mempercepat distribusi bantuan untuk mencegah kerusuhan sosial yang lebih parah. Saat meninjau gudang logistik PMI di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada Senin (01/12/2025), JK menegaskan kelambanan distribusi bantuan memicu tindakan desperasi dari warga yang terisolasi.
“Ini keadaan darurat sekali, mereka mau makan. Itu terjadi karena mereka lapar,” ujarnya.
Baca Juga: Korban Bencana di Aceh-Sumatera Tembus 442 Jiwa, 402 Masih Hilang
JK memperingatkan bantuan tidak boleh berhenti pada tahap tanggap darurat saja. Proses rehabilitasi membutuhkan waktu dan sumber daya besar mengingat puluhan ribu rumah rusak dan jutaan warga terdampak di tiga provinsi: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
PMI memperkirakan operasi kemanusiaan jangka panjang membutuhkan anggaran Rp60 miliar, masing-masing Rp20 miliar untuk setiap provinsi. JK membuka rekening donasi Bank Mandiri nomor 070-00-0011601-7 untuk menampung bantuan masyarakat yang ingin berpartisipasi.
Baca Juga: Ini Penyebab Utama Banjir Bandang Dan Longsor di Aceh dan Sumatera
“Yang pertama kita imbau pemerintah dulu cepat membantu agar tidak terjadi penjarahan,” tegasnya.
PMI telah mengirimkan 60 unit mobil tangki air dan menyiagakan 200 unit lagi untuk kebutuhan jangka panjang. Puluhan ribu kompor gas dan penjernih air turut disiapkan karena tanpa air bersih, warga tidak bisa mengolah bahan makanan yang dikirim.
Beberapa pengusaha menawarkan bantuan membangun kembali jembatan yang putus di sejumlah wilayah. PMI akan melakukan pengukuran dan peninjauan untuk menentukan prioritas pembangunan infrastruktur yang mendesak.
Polda Sumatera Utara melalui Kabid Humas Kombes Ferry Walintukan mengimbau warga bersabar menunggu distribusi bantuan. Insiden penjarahan minimarket di Tapanuli Tengah kini ditangani Polres setempat, meskipun belum jelas apakah pelaku adalah warga terisolasi yang kekurangan makanan.
Data BNPB hingga Minggu (30/11/2025) mencatat 442 orang meninggal dunia, 402 orang hilang, dan 646 orang luka-luka akibat banjir dan longsor. Sumut menjadi wilayah terparah dengan 217 korban meninggal dan 209 orang hilang, disusul Sumbar dengan 129 meninggal dan 118 hilang, serta Aceh 96 meninggal dan 75 hilang.

