Banner
Live Streaming VOICEIndonesia

Dukungan RI Dipertanyakan: Perwakilan Tak Tampak di Tengah Duka PMI

Negara Lain Sigap Dampingi Korban, Perwakilan Indonesia Justru Tak Terlihat di Konferensi Pers Hong Kong

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset
Foto : Penampakan Pasca kebakaran hebat di Apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong (dok.voiceindonesia.co/ist)

VOICEINDONESIA.CO,Hong Kong – Tragedi kebakaran hebat di Apartemen Wang Fuk Court, Hong Kong, terus menjadi sorotan global. Bencana yang digambarkan sebagai kebakaran paling mematikan di kota itu dalam beberapa dekade, dilaporkan telah merenggut sedikitnya 151 jiwa.

Insiden ini memicu respons cepat dari otoritas Hong Kong, termasuk pembentukan komite investigasi dan pengumuman paket kompensasi bagi para korban dan keluarga mereka.

Pemimpin Hong Kong menyatakan bahwa sebuah komite yang dipimpin oleh hakim akan segera dibentuk. Komite ini bertugas untuk menyelidiki penyebab kebakaran dan meninjau pengawasan pemerintah terhadap renovasi bangunan yang disinyalir mempercepat dan memperluas kobaran api.

Pada hari Selasa (2/12/2025) sore, otoritas kepolisian Hong Kong mengadakan konferensi pers bertema “Police update on search operations in Hong Kong towers” untuk memberikan pembaruan harian mengenai operasi pencarian di menara-menara yang hangus.

Mengingat banyaknya korban jiwa dari kalangan pekerja rumah tangga (domestic helpers), Kepala Tenaga Kerja Hong Kong, Chris Sun, mengumumkan paket kompensasi yang substansial.

Untuk Keluarga Korban yang Meninggal Akan menerima kompensasi hampir HK$800.000, yang mencakup sekitar HK$500.000 kompensasi wajib, santunan satu kali sebesar HK$200.000, dan subsidi khusus tambahan HK$50.000.

Dan Korban Luka-Luka Akan menerima santunan belasungkawa satu kali sebesar HK$50.000 atau HK$100.000, tergantung pada durasi rawat inap mereka.

Lalu bagi para Penyintas dan Korban Selamat Masing-masing akan mendapatkan HK$20.000, ditambah nilai tersimpan HK$2.000 pada kartu Octopus mereka.

Tragedi ini juga menyoroti nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hong Kong, baik sebagai korban maupun pihak yang berkepentingan. Kehadiran perwakilan pemerintah Indonesia dalam konferensi pers otoritas Hong Kong menjadi isu yang disayangkan oleh sebagian PMI.

Salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hong Kong, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan kekecewaannya terkait ketidak hadiran perwakilan pemerintah Indonesia pada konferensi pers Kepolisian Hong Kong yang berlangsung Selasa (2/12/2025) pukul 16.00 waktu setempat.

“Sekarang lagi live, sayangnya KJRI tidak datang, Padahal perwakilan Filipina ada lho,” kata salah satu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang enggan Namanya di sebut. Ia menyayangkan atas ketidak hadiran perwakilan dari pemerintah Indonesia terkait konferensi pers otoritas Hong Kong sore ini.

Pernyataan ini menunjukkan adanya harapan besar dari komunitas PMI agar perwakilan pemerintah Indonesia dapat hadir dalam pertemuan resmi otoritas Hong Kong, terutama yang berkaitan dengan insiden serius yang melibatkan warga negara Indonesia.

laporan Koresponden Hong Kong dan di olah redaksi (rth/rh/as)
Editorial VOICEIndonesia

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO