VOICEINDONESIA.CO, Bali – Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ni Kadek Ari Dwi Riyandini (24) asal Jembrana, Bali, meninggal dunia di Jepang, pada Minggu (25/5/2025) dini hari, waktu setempat akibat komplikasi penyakit.
Saat di konfirmasi, Kepala Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktivitas, dan Transmigrasi (Kabid P3T) Disnakerperin Jembrana I Putu Agus Arimbawa membenarkan kabar tersebut.
“Iya, benar. Kadek meninggal dunia dini hari tadi di Jepang,” kata Agus, pada Minggu (25/5/2025).
Baca Juga: PMI Ini Bagikan Pengalaman Kerja Prosedural di Jepang Aman Terlindungi
Diketahui, Kadek Ari pergi ke Jepang pada tahun 2022 melalui jalur resmi dengan kontrak kerja tiga tahun dan visa kategori Technical Intern Training.
Namun, sebelum masa kontraknya berakhir, ia memilih meninggalkan tempat kerjanya dan bekerja secara ilegal di sektor pertanian di Prefektur Ibaraki, Jepang.
Setelah menjadi pekerja ilegal, kondisi kesehatan Kadek Ari mulai menurun. Kadek Ari disebut menderita sakit asam lambung yang kemudian berkembang menjadi komplikasi
Agus menyampaikan bahwa Kadek Ari sempat dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan. Namun, karena statusnya yang ilegal mengakibatkan terkendala biaya.
Baca Juga: Magang ke Jepang 3 Bulan Pakai Visa Bisnis, PMI ini Keluarkan Rp23 juta
“Tak ada laporan kekerasan fisik selama Kadek bekerja. Namun, karena statusnya ilegal, ia kesulitan mengakses fasilitas kesehatan secara maksimal” katanya.
Agus mengatakan bahwa saat sedang dilakukan koordinasi dengan BP3MI serta KBRI di Tokyo untuk mengurus proses pemulangan jenazah ke Indonesia.
“Kalau ilegal itu prosesnya sedikit panjang. Akan ada proses investigasi dan lain-lain, sampai akhirnya Negara Jepang menyerahkan ke KBRI,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa jika biaya pemulangan jenazah tidak dapat sepenuhnya ditanggung, besar kemungkinan jenazah akan dikremasi di Jepang dan abunya akan dikirimkan kepada pihak keluarga di Indonesia.
“Kalau biaya jadi kendala, akan dikremasi di Jepang dan abunya yang akan dikirim ke keluarganya,” imbuhnya.
Namun, Agus juga menekankan bahwa saat ini rekan-rekan PMI di Jepang bersama keluarga almarhum telah mulai melakukan penggalangan dana untuk membiayai pemulangan jenazah.
“Infonya, saat ini sudah dibuka donasi oleh rekan-rekan Kadek di Jepang untuk membantu biaya pemulangan jenazah,” pungkasnya.
1 comment
[…] Baca juga: PMI Jembara Tutup Usia di Jepang […]