VOICEINDONESIA.CO, Jakarta — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sebanyak 13 kendaraan mewah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi pengurusan tenaga kerja asing (TKA) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Hal ini terungkap saat KPK memeriksa Pengantar Kerja Ahli Madya Kemenaker Fitriana Susilowati pada Senin (2/6/2025) lalu.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyatakan penyitaan dilakukan setelah serangkaian penggeledahan yang berlangsung pada 20 hingga 23 Mei 2025. Barang bukti yang disita terdiri dari 11 unit mobil dan 2 unit sepeda motor. Ia mengungkapkan penyidik masih mendalami jaringan pemerasan yang melibatkan pihak lain.
“Fitriana Susilowati didalami terkait peran pihak lain yang turut menikmati uang hasil pemerasan,” ujar Budi di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga: Eks Dirjen Kemenaker Bungkam, KPK Sita Dokumen Rahasia Terkait Dugaan Kasus Korupsi RPTKA
KPK juga terus mendalami siapa saja pihak lain yang turut menikmati hasil dari dugaan pemerasan sistematis ini.
Selain itu, KPK turut mengonfirmasi barang bukti yang ditemukan dalam penggeledahan rumah milik Rizky Junianto, Koordinator Bidang Uji Kelayakan dan Pengesahan RPTKA. Rizky menjadi salah satu figur yang ikut terseret dalam pusaran kasus korupsi di balik pengurusan RPTKA.
“Kemudian konfirmasi barang bukti yang ditemukan saat penggeledahan di rumah Rizky Junianto,” tambah dia.
Baca Juga: KPK Bongkar Jaringan Kasus Pemerasan Agen TKA di Kemenaker
Kasus ini melibatkan sejumlah pejabat di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dalam kasus dugaan suap atau gratifikasi dalam pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) sepanjang tahun 2019-2023.
Hingga kini, KPK telah menetapkan sebanyak delapan orang sebagai tersangka, namun belum mengungkapkan latar belakang mereka.
