Menko PMK sebut kenaikan investasi perlu sebanding daya serap pekerja

by Irawan Surya Nugroho
0 comment
Menko PMK sebut kenaikan investasi perlu sebanding daya serap pekerja

VOICEIndonesia.co,Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan perlunya memastikan investasi yang masuk ke Tanah Air berbanding lurus dengan potensi penyerapan tenaga kerja.     

Berbicara dalam Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2024 di Jakarta, Kamis, Menko PMK Muhadjir mengatakan saat ini investasi masih belum optimal dalam penyerapan tenaga kerja karena belum berorientasi pada padat karya, tapi padat modal dan padat teknologi.   

Meski masuknya teknologi terbaru akan membantu proses efisiensi dan produktivitas, katanya, tapi di sisi lain juga menggerogoti potensi angkatan kerja Indonesia dengan proses otomasi terutama di sektor manufaktur yang akan membahayakan daya serap tenaga kerja di Indonesia.  

“Karena itu tidak jaminan kenaikan investasi itu berbanding lurus dengan daya serap dunia kerja. Kalau kita tidak bisa mengontrol transfer teknologi, otomasi terutama dengan artificial intelligence ini, maka kita akan menjadi bahaya,” kata Muhadjir.  

Baca Juga : Bea Cukai Tekankan Pentingnya Aturan Kepabeanan ke CPMI di Surabaya

Dalam kesempatan itu dia meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memastikan implementasi keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan angkatan kerja Indonesia. Bukan hanya dengan menekan tingkat pengangguran terbuka tapi juga memperhatikan masalah tingkat produktivitas. 

Di lansir dari ANTARA. Dia menjelaskan bahwa meski kini banyak lapangan kerja yang tersedia, tapi kebanyakan pekerja belum produktif. Muhadjir memberikan contoh belum produktifnya kondisi saat ini seperti bagaimana seorang pekerja terkadang bekerja tidak sesuai dengan bidang keahlian dan pendidikan yang ditempuhnya. 

“Karena itu banyak sekali lapangan kerja di Indonesia ini sebetulnya lebih untuk fokus kepada bagaimana mengentas pengangguran. Belum betul-betul bicara soal bagaimana setiap orang yang bekerja itu betul-betul memang pekerja produktif,” kata Muhadjir.

Sebelumnya, data Badan Pusat Statistik memperlihatkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Data per Agustus 2020 memperlihatkan TPT 7,07 persen, yang kemudian turun menjadi 6,26 persen pada Februari 2021.

TPT nasional kembali mengalami penurunan ketika tercatat mencapai 5,83 persen pada Februari 2022, 5,45 persen pada Februari 2023 dan kembali turun ke tingkat 4,82 persen pada Februari 2024. (*)

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia