VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Wakil Menteri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla menyampaikan bahwa transformasi kelembagaan Kementerian P2MI sesuai arahan Presiden sebelum pelantikan Kabinet Merah Putih memiliki dua fokus utama.
Wamen Dzulfikar menjelaskan bahwa dua fokus utama yang ditekankan oleh presiden yaitu Pertama, fokus terhadap kualitas pelindungan PMI dari hulu ke hilir.
Kedua, memaksimalkan penempatan PMI terampil untuk meningkatkan kesejahteraan PMI yang akan berdampak terhadap kenaikan devisa.
Baca Juga: Kemnaker Raih Predikat “Sangat Memuaskan” dalam Pengawasan Kearsipan Nasional
Hal itu disampaikan dalam sesi diskusi dalam Pertemuan Nasional Jaringan Caritas Indonesia tahun 2025, di Jakarta Pusat, pada Jumat (23/5/2025). Pertemuan nasional ini merupakan forum penting dalam mengevaluasi Rencana Strategis Caritas Indonesia 2023–2027 sekaligus memperkenalkan program terbarunya, yaitu program perlindungan pekerja migran, pengungsi dan anti perdagangan orang.
“Transformasi ini harus diiringi dengan kolaborasi yang kuat, baik dengan lembaga pemerintah maupun swasta. Dalam konteks ini, kehadiran dan peran Caritas Indonesia sangat penting dan patut diapresiasi,” kata Wamen Zulfikar.
Ia mengucapkan termakasih atas komitmen Caritas Indonesia (Yayasan KARINA) yang telah memeperkenalkan program pelindungan terhadap PMI. Menurutnya, keberpihakan kepada PMI merupakan misi KemenP2MI.
Baca Juga: Kemnaker Luncurkan Sinkronisasi Data Ketenagakerjaan Lintas Lembaga
Ia juga berharap bahwa program yang memihak atas PMI dapat terus berjalan dengan konsisten dan penuh komitmen.
“Semoga kegiatan ini bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang ingin memahami prosedur bekerja di luar negeri secara benar serta mengenali peluang kerja yang tersedia,” pungkasnya.
1 comment
https://shorturl.fm/m8ueY