VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding meluncurkan buku berjudul Melanglang Buana, Menyemai Janabijana pada Selasa (27/5/2025) di Jakarta.
Buku ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas 200 hari kerja Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam paparannya, Karding mengungkapkan berbagai capaian selama periode tersebut, termasuk penindakan terhadap perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang melanggar ketentuan.
“Kami pahami bahwa semakin banyak perusahaan penempatan yang sehat maka semakin baik pula perlindungan bagi pekerja migran Indonesia. Yang tidak sehat kita beri sanksi sesuai dengan peraturan yang ada,” ujar Karding.
Baca Juga: KP2MI Gandeng PMI Bantu Perlindungan Pekerja Migran di Luar Negeri
Sebagai bagian dari sistem perlindungan menyeluruh, KP2MI juga mengoperasikan layanan pengaduan 24 jam. Sistem ini melibatkan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Atase Ketenagakerjaan, serta organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia.
“Maka kami hadir 24 jam. Kita punya SOP pengaduan, SOP penindakan dalam konteks 24 jam,” jelasnya.
Ia menambahkan, KP2MI secara aktif mengonsolidasikan kerja sama dengan Atase Tenaga Kerja di berbagai negara, serta terus menjalin koordinasi dengan perangkat Kemenlu seperti Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal, dan layanan lainnya, guna memastikan perlindungan pekerja migran berjalan cepat dan responsif.
“Kita juga mengkonsolidasikan kawan-kawan Atase Tenaga Kerja yang ada di beberapa negara, termasuk juga selalu berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri beserta seluruh perangkat infrastruktur yang mereka miliki, baik itu Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal, maupun struktur pelayanan lainnya, untuk memastikan bahwa perlindungan terhadap pekerja migran kita bisa berjalan secara terpadu, cepat, dan responsif terhadap berbagai dinamika yang terjadi di lapangan,” tambahnya.
Baca Juga: Yuk Dicek! Ini Kisaran Upah Minimum bagi PMI di 7 Negara
Karding berharap, ekosistem yang dibangun KP2MI dapat memberikan dampak langsung bagi para pekerja migran. Ia mengibaratkan langkah mereka sebagai benih kehidupan yang perlu dijaga bersama.
“Karena kami percaya setiap langkah pekerja migran ke depan adalah benih kehidupan, benih yang disemai di Korea, di Jepang, Arab Saudi tapi akarnya tetap di Indonesia. Kami jaga kamu, kami saling jaga, itu lah wajah kementerian ini bukan birokrasi kaku, tapi pelindung yang tahu caranya mencintai dengan kerja nyata,” tutur Karding.