VOICEIndonesia.co, Jakarta – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut peluang pekerja migran Indonesia (PMI) di bidang kesehatan untuk dapat bekerja di sejumlah negara di Eropa terbuka lebar.
“Masyarakat Eropa itu pada saat ini sedang mengalami yang namanya aging society (penuaan populasi), artinya peluang perawat dan caregiver menjadi sangat besar,” kata Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN Nawawi dalam diskusi yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Baca Juga: Bea Cukai Edukasi Ratusan Calon Pekerja Migran Jelang Keberangkatan ke Korea
Dilansir dari ANTARA, Nawawi mengatakan, fenomena aging society tersebut menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh para pekerja di bidang kesehatan, sebab masyarakat Eropa tidak mampu memenuhi kebutuhannya akan tenaga kesehatan akibat populasi yang semakin menua.
Langkah tersebut, sambungnya, sebagai suatu keniscayaan, sebab masyarakat Eropa yang dinilai lebih maju memerlukan pelayanan kesehatan yang optimal.
Baca Juga: Menaker Tekankan Penguatan SDM Kompeten
Menurut Nawawi, hal ini juga dapat memberikan keuntungan bagi PMI, juga Indonesia. Sebab, selain mendapatkan kesempatan kerja di luar negeri, para PMI juga akan mendapatkan jaminan keamanan dan kepastian hukum jika bekerja di Eropa.
“Ini yang berbeda dengan beberapa negara lainnya yang menjadi tujuan utama, bagaimana kita sering mendengar kasus pelanggaran hak dan kewajiban pengguna PMI kita, sehingga sering terjadi masalah hukum di sana. Di Eropa, kemungkinan masalah ini terjadi lebih sedikit daripada di negara lainnya,” ujarnya.*