VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Bekerja di luar negeri memberikan tantangan tersendiri bagi kesehatan, mulai dari perubahan iklim, pola makan, hingga stres akibat jauh dari keluarga. Pekerja migran Indonesia perlu memahami cara menjaga kesehatan agar tetap produktif dan terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Dr. Sari Handayani, dokter spesialis kesehatan kerja, menjelaskan bahwa pekerja di luar negeri menghadapi risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan pekerja domestik. Faktor lingkungan, pola kerja, dan adaptasi budaya menjadi tantangan utama yang harus diatasi.
Pekerja migran sering mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pencernaan, stres, kelelahan kronis, dan penyakit infeksi. Kondisi ini dapat dicegah dengan persiapan yang matang sebelum berangkat dan penerapan pola hidup sehat selama berada di negara tujuan.
Persiapan Kesehatan Sebelum Berangkat
Pemeriksaan kesehatan menyeluruh menjadi langkah pertama yang harus dilakukan calon pekerja migran. Pemeriksaan ini meliputi tes darah lengkap, rontgen dada, pemeriksaan jantung, dan skrining penyakit menular untuk memastikan kondisi tubuh prima sebelum berangkat.
Baca Juga: Mau jadi Perawat di Jerman, Simak Prosedur Berikut!
Vaksinasi lengkap sesuai dengan negara tujuan sangat penting untuk mencegah penyakit yang mungkin endemik di wilayah tersebut. Konsultasi dengan dokter travel medicine dapat membantu menentukan jenis vaksin yang diperlukan berdasarkan destinasi kerja.
Persiapan obat-obatan pribadi juga tidak boleh diabaikan. Pekerja harus membawa persediaan obat rutin, obat demam, obat diare, dan obat pertolongan pertama dalam jumlah yang cukup untuk periode awal bekerja.
Adaptasi Pola Makan di Negara Baru
Perubahan pola makan seringkali menjadi penyebab utama gangguan kesehatan pekerja migran. Sistem pencernaan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan jenis makanan, rempah, dan cara pengolahan yang berbeda dari kebiasaan di Indonesia.
Baca Juga: Panduan Menghadapi Masalah dengan Majikan di Luar Negeri
Pekerja disarankan untuk memulai dengan makanan yang familiar dan secara bertahap mencoba makanan lokal. Hindari makanan mentah atau setengah matang, terutama seafood dan daging, untuk mencegah infeksi bakteri dan parasit.
Konsumsi air putih yang cukup menjadi kunci utama menjaga kesehatan, terutama bagi pekerja di negara dengan iklim panas atau kering. Pastikan air yang dikonsumsi sudah melalui proses penyaringan atau pemurnian yang memadai.
Menjaga asupan vitamin dan mineral melalui konsumsi buah dan sayuran segar sangat penting. Jika sulit mendapatkan makanan bergizi seimbang, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen multivitamin setelah konsultasi dengan tenaga kesehatan.
Mengelola Stres dan Kesehatan Mental
Stres akibat jauh dari keluarga, perbedaan budaya, dan tekanan pekerjaan dapat berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental pekerja migran. Kondisi ini sering diabaikan padahal dapat memicu berbagai penyakit psikosomatis.
Komunikasi rutin dengan keluarga di Indonesia melalui teknologi digital dapat membantu mengurangi rasa homesick dan menjaga kesehatan mental. Jadwalkan waktu khusus untuk video call atau chatting dengan orang terkasih di tanah air.
Mencari komunitas pekerja Indonesia di negara tujuan memberikan dukungan sosial yang sangat dibutuhkan. Berbagi pengalaman dengan sesama pekerja migran dapat membantu mengatasi tantangan dan memberikan solusi praktis untuk berbagai masalah.
Aktivitas fisik teratur seperti olahraga ringan, jalan kaki, atau senam dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kebugaran tubuh. Manfaatkan fasilitas olahraga yang tersedia atau lakukan aktivitas sederhana di tempat tinggal.
Menjaga Kebersihan dan Mencegah Infeksi
Kebersihan personal menjadi garis pertahanan pertama terhadap berbagai penyakit infeksi. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet, harus diterapkan secara konsisten.
Pemilihan tempat tinggal yang bersih dan sehat sangat mempengaruhi kondisi kesehatan pekerja. Pastikan kamar atau asrama memiliki ventilasi yang baik, akses air bersih, dan fasilitas sanitasi yang memadai.
Perawatan gigi dan mulut sering terabaikan namun sangat penting untuk kesehatan keseluruhan. Sikat gigi secara teratur, gunakan obat kumur, dan lakukan pemeriksaan gigi berkala jika memungkinkan.
Mengenali Tanda Bahaya dan Akses Layanan Kesehatan
Pekerja migran harus mengenali tanda-tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera. Demam tinggi, nyeri dada, sesak napas, diare berkepanjangan, atau perubahan mood yang drastis memerlukan penanganan profesional.
Pahami sistem layanan kesehatan di negara tujuan, termasuk cara mengakses fasilitas kesehatan, asuransi yang berlaku, dan nomor telepon darurat. Simpan informasi penting ini dalam bentuk hard copy dan digital.
Jangan ragu untuk mencari bantuan medis ketika mengalami keluhan kesehatan. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius dan meminimalkan gangguan terhadap aktivitas kerja.
Membangun Rutinitas Sehat Jangka Panjang
Konsistensi dalam menerapkan pola hidup sehat menjadi kunci sukses menjaga kesehatan selama bekerja di luar negeri. Buat jadwal harian yang mencakup waktu makan, istirahat, olahraga, dan komunikasi dengan keluarga.
Pemeriksaan kesehatan berkala, meskipun tidak ada keluhan, membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini. Manfaatkan program medical check-up yang disediakan perusahaan atau lakukan pemeriksaan mandiri secara rutin.
Investasi dalam kesehatan jangka panjang dengan membangun kebiasaan positif akan memberikan manfaat yang berkelanjutan. Kesehatan yang prima tidak hanya meningkatkan produktivitas kerja tetapi juga kualitas hidup secara keseluruhan.
