JAKARTA, AKUUPDATE.ID – Setelah menjumpai pasien COVID-19, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, akan dikarantina. Namun, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, Mike Pompeo dipastikan negatif COVID-19.
“Menteri Mike Pompeo telah dites dan dinyatakan negatif. Namun, mengikuti arahan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, ia akan menjalani karantina sembari diawasi oleh tim medis kementerian,” ujar Kementerian Luar Negeri dalam keterangan persnya, Kamis, 17 Desember 2020.
Baca Juga : Virus corona Versi Baru Terdeteksi di Inggris
Departemen Luar Negeri tidak mengungkapkan pasien COVID-19 mana yang ditemui Mike Pompeo. Selain itu, mereka tidak menjelaskan urutan waktu dan lokasi pertemuan Pompeo dengan pasien terkait.
Dilansir dari Washington Post, Pompeo diduga melakukan kontak dengan pasien COVID-19 pada hari Selasa kemarin. Pasalnya pada hari itu, Mike Pompeo membatalkan pesta akhir tahun yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri yang alasannya belum diumumkan.
Rencana pesta akhir tahun itu sendiri dikritik habis-habisan oleh semua pihak. Pasalnya, pesta tersebut mengundang sekitar 900 tamu, yang dapat mendorong penyebaran COVID-19. Senator Demokrat Bob Menendez (Bob Menendez). Menghubungi Mike Pompeo untuk membatalkan potensi risiko dari pihak terkait.
Adapun Mike Pompeo, dia telah menjadi pejabat pemerintah kesekian telah dikarantina karena kontak dengan pasien COVID-19 atau menjadi pasien COVID-19 itu sendiri. Sebelumnya, presiden yang terinfeksi atau harus dikarantina adalah Kepala Staf Kepresidenan Mark Meadows, Sekretaris Pers Gedung Putih Kyrie McKenney, Penasihat Gedung Putih Hope Hicks, dan Presiden saat ini Donald Trump.
Baca Juga : WHO Tak Setuju Negara Wajibkan Vaksinasi Corona
Setelah Mike Pompeo menjalani karantina, tim manajemen transisi Biden yang terpilih sebelumnya di AS mengumumkan bahwa hal itu akan mengubah protokol kesehatan di Gedung Putih. Mereka tidak ingin Joe Biden dan pemerintahannya terkena COVID-19 seperti yang dialami pemerintahan Donald Trump.
Sampai saat ini berita ini ditulis, Amerika Serikat mencatat 17,3 juta kasus dan 314.000 kematian akibat COVID-19. Untuk menekan pertumbuhan kasus di sana, produk Pfizer dan BioNTech digunakan untuk vaksinasi COVID-19 pada hari Senin. (Alfin)