VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Gerakan 1.000 Anak Putus Sekolah SMK Berdaya di Jakarta pada Senin (30/6/2025).
Program ini bertujuan menekan angka putus sekolah di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Program ini dijalankan melalui dua skema utama, yaitu Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
“Program ini sangat penting karena angka putus sekolah di jenjang SLTA masih tinggi. Lebih dari 20 persen anak usia sekolah jenjang ini tidak melanjutkan pendidikan karena berbagai alasan,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam peluncuran program tersebut.
Ia menyampaikan program ini menyasar anak-anak putus sekolah jenjang SMK dan akan dilaksanakan di lembaga kursus dan pelatihan di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin mengatakan program ini memberikan akses pendidikan nonformal bagi peserta yang sudah tidak lagi berada di bangku sekolah.
“Kami memberikan perhatian serius melalui perluasan akses pendidikan nonformal, khususnya kursus dan pelatihan setara SMK,” kata Tatang.
Menurutnya, Program PKK dirancang untuk mengembangkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.
Ia berharap para peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat memperoleh sertifikasi kompetensi dan lebih mudah terserap ke dunia kerja.
Selain itu, Program PKW ditujukan untuk membentuk karakter dan keterampilan wirausaha melalui pelatihan berbasis praktik. Program ini juga bertujuan menyiapkan lulusan yang mampu menciptakan peluang usaha secara mandiri.