VOICEINDONESIA.CO, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) resmi meluncurkan program pelatihan dan sertifikasi gratis bagi 1.000 tenaga kerja konstruksi sepanjang tahun 2025.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif “Gratispol” yang bertujuan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal di sektor jasa konstruksi.
Peluncuran program dilakukan dalam kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Kualifikasi Ahli Tahap I, yang digelar di Gedung Olah Bebaya, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Senin (30/6/2025).
Sebanyak 500 peserta mengikuti pelatihan tahap awal, sementara 500 lainnya akan menyusul di tahap berikutnya.
“Tahun ini kami siapkan 1.000 sertifikat untuk tenaga kerja konstruksi. Hari ini 500 orang dulu, nanti sisanya menyusul,” ujar Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, saat membuka acara.
Menurut Rudy, sertifikasi penting untuk memastikan tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan jasa konstruksi memiliki keahlian yang terukur dan sesuai standar.
Ia juga menekankan pentingnya standar keselamatan dan mutu dalam setiap proyek pembangunan.
“Bangunan seperti Kantor Gubernur Kaltim yang dibangun tahun 1984 masih kokoh hingga sekarang. Bangunan masa depan harus lebih kokoh lagi,” ujarnya.
Gubernur juga mengimbau agar pekerja konstruksi bersertifikat menjadi syarat wajib dalam proyek-proyek yang dibiayai melalui APBN maupun APBD.
“Infrastruktur bisa jadi masalah besar kalau dikerjakan oleh tenaga yang tidak kompeten,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menjelaskan bahwa pelatihan ini dilakukan bekerja sama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah V Banjarmasin, Kementerian PUPR.
Total peserta sebanyak 829 orang, terdiri dari 329 peserta dari balai jasa konstruksi dan 500 peserta dibiayai melalui APBD Kaltim. Sebagian peserta merupakan lulusan baru atau fresh graduate.
“Seluruh pelatihan dan sertifikasi diberikan secara gratis,” ujar Firnanda.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Abdul Muis, menambahkan bahwa sektor konstruksi berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Investasi di sektor konstruksi berdampak langsung pada industri pendukung seperti bahan bangunan, transportasi, logistik, dan tentu saja membuka banyak lapangan kerja,” jelasnya.
