VoiceIndonesia.co – Dalam rangka pengendalian inflasi di daerah, Jokowi mengintruksikan strategi jangka panjang dan jangka pendek.
Jokowi meminta agar pemerintah daerah (pemda) terbuka dalam mengintegrasikan data stok neraca pangan daerah masing-masing.
Dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2023 di Istana Negara, pada Kamis, 31 Agustus 2023, Jokowi menyampaikan bahwa data tersebut penting untuk pengambilan keputusan.
“Koordinasi antar daerah mana yang kelebihan, mana yang kurang, juga segera disambungkan, sehingga saya titip jangan ego daerah itu di kedepankan, karena kita ini NKRI,” kata Jokowi, dilansir dari laman setkab, Minggu, 3 September 2023.
Jokowi juga mendorong pemda untuk meningkatkan cadangan pangan guna menjaga stabilitas stok dan harga bahan pangan daerah.
Apabila terjadi permasalahan di lapangan, Kepala Negara meminta setiap daerah saling berkoordinasi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
“Harus ada cadangan pangan di daerah, itu harus ada. Dan segera koordinasikan dan cari solusi jika ada masalah. Seperti yang terjadi di Papua kemarin, kita cek memang tidak ada stok sama sekali, ya karena enggak ada cadangan pangannya, ya didrop dari Jakarta,” kata Jokowi.
Jokowi juga menyarankan agar pemda dapat mengoptimalkan fiskal daerah dengan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengintervensi pasar.
Hal tersebut dimaksudkan agar angka inflasi daerah dapat terkendali, bahkan menurun secara bertahap.
“Gubernur, bupati, dan wali kota juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar. Dengan itulah kita harapkan inflasi kita akan terkendali dengan baik dan pelan-pelan akan turun, turun. Karena tadi target dari Pak Menko [Perekonomian] maupun Gubernur BI, tahun depan 2,5 persen plus minus 1 [persen],” ujar Jokowi.
Kemudian untuk jangka panjang, Jokowi meyakini penguatan sarana prasarana pertanian dapat menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi.
Menurutnya, setiap tahun permasalahan inflasi selalu ada pada komoditas bahan pangan yang relatif sama.
“Kalau setiap tahun problem di inflasi selalu cabai, selalu cabai rawit, selalu cabai merah, daging ayam, ya itu yang diselesaikan intinya. Kalau daging ayam, kalau bolak-balik setahun masa muncul masalah terus. Cari investor, bikin peternakan di provinsi atau daerah Bapak-Ibu semuanya,” ujarnya.