JAKARTA,AKUUPDATE.ID – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, berkunjung ke Pondok Pesantren Daarul Rahman, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, untuk bersilaturahmi langsung dengan pimpinannya, KH Syukron Ma’mun, Sabtu (06/02), siang.
Dalam Pertemuan tersebut, KH Syukron menyambut langsung kehadiran Menteri Yaqut dan rombongan di depan kediamannya.Tak berapa lama, KH Syukron langsung mengajak berdiskusi hangat dengan Menteri Yaqut di ruang tamu.
Kendati berbeda generasi, Kiai Syukron tampak bahagia atas kedatangan Menteri Agama yang akrab dengan sapaan Gus Yaqut tersebut.
Bahkan Kiai Syukron yang kini berusia 80 tahun secara pribadi mengaku memiliki ikatan yang dekat dengan keluarga Menteri Yaqut. Sebab sejak muda, KH Syukron sudah bersahabat akrab dengan kakek Menteri Yaqut, yakni KH Bisri Mustofa (Rembang).
Bahkan dia mengaku beberapa kali KH Bisri berkunjung ke ponpesnya di antaranya untuk memberikan ceramah pada 1970 hingga 1980-an. Bukti kebahagiaan atas kunjungan ini, KH Syukron juga menghadiahi Menteri Yaqut buku saku ‘Aplikasi Nilai-Nilai Pancasila’ yang dia tulis selama pandemi.
Baca Juga : Cegah Ekstremisme, Kemenag Larang Pegawai Gabung Organisasi Terlarang
“Kunjungan Pak Menteri ini sangat mengharukan saya. Dari hati saya mengharapkan agar Pak Menteri mengajak kiai-kiai kampung untuk urun rembuk dalam menentukan kebijakan,” kata KH Syukron yang juga dikenal dengan Singa Podium ini.
“Insya Allah ajaklah kiai kampung dan kiai nonstruktural bicara nanti akan ada timbal balik yang baik,” ujarnya.
Mendapat masukan langsung dari ulama kharismatik NU ini, Menteri Yaqut mengaku berterima kasih. Kunjungannya ke Ponpes Daarul Rahman selain ingin meminta doa restu dan masukan dari KH Syukron, Menteri Yaqut ingin melihat langsung kondisi pesantren, utamanya kala pandemi Covid-19 saat ini.
“Saya bahagia bisa bersilaturahmi ke Pesantren Daarul Rahman. Saya banyak mendapat masukan dan nasihat dari KH Syukron Makmun,” kata Menteri Yaqut yang juga menghadiahi KH Syukron beberapa jilid kitab Al Ibriz, karangan KH Bisri Mustofa.
Menurut Menteri Yaqut, kehadiran pemerintah penting untuk penguatan pondok pesantren di Indonesia. Harapan pemerintah, ponpes-ponpes di Indonesia nantinya semakin berdaya dan mandiri.
Baca Juga : Revitalisasi Percetakan Al-Qur’an, Dirjen : Berstandar Internasional & Pusat Wisata Religi
Kehangatan pertemuan juga terlihat saat KH Sukron mengajak Menteri Yaqut bersantap siang bersama. Setelah itu, Menteri Yaqut diajak berkeliling pesantren dengan menggunakan golf car.
“Mari berkeliling lihat asrama, saya yang sopiri sendiri,” kata KH. Syukron Ma’mun.
Ponpes Daarul Rahman memiliki tiga area pendidikan dan ponpes. Di Jagakarsa, menempati lahan seluas 3 hektar lebih. Sedangkan dua ponpes berada di Kabupaten Bogor, yakni Parung seluas 3 hektar dan Leuwliang 4 hektar.
Lulusan pondok telah menyebar sedikitnya ke sembilan negara, di antaranya China, Moskow, Rusia, dan Mesir. Selain untuk melanjutkan pendidikannya, mereka juga ada yang bekerja di luar negeri.
“Bahkan di Moskow, ada santri yang tengah belajar pesawat tempur. Kadang kita juga tidak menyangka karena di pondok kita hanya ajarkan Fathul Qarib,” kelakar KH Syukron di depan Menteri Yaqut. (*)