Probolinggo,akuupdate.com– Viral video jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo dengan muka berdarah dan bola mata tak ada ternyata hoaks. (07/11)
Media sosial seperti instagram, facebook dan juga grup Whatsaap, sempat di gegerkan oleh video pasien Covid-19 asal Probolinggo yang meninggal dengan bola mata tidak ada dan bercucuran darah teryata hoaks.begini penejelasan dari RSUD Dr Mohamad Saleh.
Pasien adalah Mahmuda (49), warga Dusun Sukun, Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Hasil tes swab pasien dinyatakan positif COVID-19.
“Selain dinyatakan COVID- 19, pasien juga menderita sakit bawaan darah tinggi dan stroke,” ujar Plt Dirut RSUD Dr Mochamad Saleh dr Abraar Khuddah kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).
Sakit bawaan atau komorbid tersebut, kata Abraar, membuat pembuluh darah pasien pecah sehingga darah terus mengalir keluar dari lubang telinga, hidung, mulut, dan mata. Saat meninggal, darah masih terus mengalir dari lubang di tubuh tersebut.
“Jadi bukan tidak ada bola matanya, bola matanya tertutup darah dan mengering. Jadi berita itu tidak benar dan hoaks,” tegas Abraar.
Abraar menjelaskan seusai SOP COVID-19, jenazah dibungkus plastik dan dimasukkan peti sesuai ukuran jenazah. Pengantaran jenazah dilakukan menggunakan ambulans milik RSUD Waluyo Jati Pemkab Probolinggo yang mengantar jenazah hingga ke rumah duka.
Sebelumnya diberitakan viral video jenazah pasien COVID-19 di Probolinggo mengalami pendarahan di bagian wajah. Bahkan disebut kedua bola mata jenazah tersebut sudah tidak ada dengan darah bercucuran.
Video viral itu diunggah akun Instagram ndorobeii sekitar pukul 14.58 WIB. Video berdurasi 10 detik itu memperlihatkan jenazah terbungkus plastik dan kain kafan diletakkan di atas lantai.
Caption pada video tersebut adalah ‘Jika MEMANG INFO DEMIKIAN , DIBAWAH INI MAKA PENJARAKAN OKNUM SEBERAT²NYA , mohon izin @polresprobolinggokota chek info validnya terima kasih hormat saya.
Jenazah pasien yang ‘katanya’ kena Covid di Probolinggo setelah dibuka ternyata kedua bola matanya sudah tidak ada, darah pun masih bercucuran.
Petugas sempat melarang untuk melihat jenazah namun pihak keluarga memaksa karena yakin almarhumah tidak punya riwayat kontak dengan pasien Covid-19.