VOICEINDONESI.CO, Semarang – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa sebanyak 66 sekolah rakyat yang sudah siap dibangun di beberapa wilayah Indonesia pada 2025.
“Sekolah rakyat, kita punya 53 yang sudah siap. Ini sudah ada tambahan 12. Kemarin, kami ke Indramayu ada satu lagi. Jadi, 53 tambah 13 berarti 66 yang bisa dimulai tahun ini,” kata Agus di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Kamis (8/5/2025).
Ia mengungkapkan bahwa sumber daya manusia (SDM), yaitu tenaga pengajarnya akan diambil atau dari daerah sekitar lokasi sekolah.
Baca Juga: Menteri Sosial Kunjungi Rumah Korban Kekerasan Anak
“Sumber daya pengajarnya, kurikulum yang mengatur Kemendikdasmen. Tetapi, yang diambil adalah guru-guru di mana sekolah itu berada ya. Gurunya harus berasal dari sekitar situ,” katanya.
Nantinya, kata Agus, Kemendikdasmen akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membahas penyediaan tenaga pengajar.
“Presiden mintanya gurunya (sekolah rakyat) ASN, tapi kami lihat apakah kalau ASN ada? Kami lihat nanti karena yang tahu adalah pemerintah daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Pemerataan Akses Pendidikan, Sekolah Rakyat Berasrama Siap Dibangun
Agus menjelaskan bahwa sekolah rakyat di prioritaskan bagi masyarakat dari kalangan bawah, terutama meraka yang berada di Desil 1 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa ada permintaan dari Presiden setidaknya setiap daerah mempunyai satu sekolah rakyat yang dapat menampung 1000 siswa, mulai dari SD, SMP sampai SMA.
“Kalau untuk kepala sekolah sudah aman, sudah beres. Untuk murid juga kita asesmen, besok saya akan ke Solo dan Jogja untuk ngecek profil calon murid di sekolah rakyat itu,” pungkasnya.