VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menggelontorkan anggaran raksasa sebesar Rp2,5 triliun untuk Program Padat Karya Tunai (PKT) 2025. Langkah strategis ini diproyeksikan menggerakkan ekonomi lokal dengan menyerap sekitar 138.000 tenaga kerja di berbagai pelosok Indonesia.
“Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Menteri PU Dody Hanggodo dalam siaran pers, Jumat (9/5/2025).
Program padat karya ini akan diimplementasikan melalui pembangunan infrastruktur berskala kecil yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama. Menurut Dody, strategi ini tidak hanya menghasilkan output fisik tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal.
Baca Juga: Mega Proyek Prabowo Perangi Kemiskinan Ekstrem
Secara strategis, komponen padat karya ini mendukung target PU 608, yaitu Efisiensi Investasi (ICOR kurang dari 6), Pengentasan Kemiskinan (menuju 0 persen), dan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi (8 persen per tahun).
“Melalui pelibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur PKT, program ini diharapkan dapat membuka akses pekerjaan, pendapatan harian, serta memperbaiki infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan infrastruktur sosial ekonomi wilayah,” tambah Dody.
Baca Juga: Soal Penahanan Ijazah, DPR Sebut Cederai Hak Anak dan Langgar Undang-Undang
Penyaluran program padat karya 2025 akan dilakukan melalui beberapa unit teknis, di antaranya Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 8.000 lokasi, PAMSIMAS di 299 lokasi, SANIMAS di 463 lokasi, PISEW di 301 lokasi, pembangunan TPS3R di 53 lokasi, dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem di 10 lokasi.
Program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh dan berkelanjutan melalui pendekatan multisektor.