VOICEINDONESIA.CO, Denpasar – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali mengungkap jaringan peredaran narkotika internasional yang dikendalikan dari Rusia.
Dua warga negara Kazakhstan, berinisial GT (28) dan IM (35), ditangkap karena diduga menjadi kurir dalam sindikat tersebut.
Penangkapan dilakukan di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Dari kedua tersangka, petugas menyita 30 paket sabu-sabu dengan berat total 49,18 gram. Barang haram itu dibungkus dalam plastik klip dan dibalut lakban hitam.
Baca Juga: Dunia Masih Bergeming, Gaza Diambang Pintu Kelaparan Parah hingga Keruntuhan Sektor Pertanian
Kepala BNNP Bali, Brigjen Pol. Rudy Ahmad Sudrajat, mengatakan kedua tersangka merupakan bagian dari jaringan narkotika internasional asal Rusia.
“Hasil pendalaman sementara, kedua tersangka WNA tersebut merupakan kaki tangan jaringan narkotika internasional Rusia yang akan melancarkan bisnis gelap peredaran narkotika untuk para WNA yang ada di Bali,” kata Rudy di Denpasar, Senin.
Ia menambahkan bahwa barang bukti tersebut rencananya akan diedarkan kepada warga negara asing yang sedang berada di Bali.
Berdasarkan pengakuan tersangka, mereka hanya menjalankan perintah dari seseorang berinisial EVIL yang kini masih dalam penyelidikan.
“Barang tersebut diedarkan di Bali menyasar WNA yang berlibur di Bali,” ujarnya.
Baca Juga: AS Nyatakan Tak Lagi Biayai Layanan Kesahatan Negara Lain
EVIL, yang diduga merupakan pengendali utama jaringan, diyakini berada di luar wilayah Indonesia. Petugas saat ini masih melacak keberadaannya.
Penangkapan bermula dari kecurigaan petugas terhadap aktivitas mencurigakan di Jalan Raya Batuan Kaler, Sukawati.
Seorang pria terlihat turun dari sepeda motor dan mencari-cari sesuatu di pinggir jalan, sementara rekannya menunggu di atas motor dalam kondisi mesin menyala.
Gerak-gerik tersebut memicu tindakan cepat dari petugas. Setelah diamankan, kedua pria tersebut diketahui merupakan WNA asal Kazakhstan, yakni GT dan IM.
Kini, keduanya ditahan di Rutan BNNP Bali untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik.