JAKARTA,AKUUPDATE.ID – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan merilis laporan awal (preliminary report) dari hasil investigasi kecelakaan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
KNKT akan merilis laporan awal pada bulan depan atau 30 hari setelah kecelakaan, “Kami berharap 30 hari setelah kecelakaan, kami dapat memberikan laporan awal dan apabila nanti dipublikasikan, kami akan menyampaikan kepada masyarakat luas” kata Nurcahyo Kepala Sub Komite investigasi keselamatan penerbangan KNKT.
Nurcahyo mengatakan pihaknya melakukan investigasi bersama tim dari Amerika Serikat berjumlah 11 orang, yakni empat orang dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), empat orang dari Boeing, dua orang dari Federal Aviation Adminitrasion (FAA) dan satu orang dari General Electric sebagai pembuat mesin pesawat.
Baca Juga : KNKT dan Sriwijaya Air Temui Keluarga Korban dan Awak SJ-182
“Hal ini sesuai dengan ICAO Annex 13 dimana negara pembuat desain pesawat berhak berpartisipasi dalam investigasi. Berpartisipasi dalam investigasi kali ini juga dua investigator TSIB Singapura dalam hal ini sesuai dengan kerja sama negara-negara ASEAN “ katanya
Nurcahyo menunturkan pihaknya juga sudah mengunduh seluruh data kotak hitam, yakni Flight Data Recorder (FDR).
“Sesuai dengan yang disampaikan sebelumnya, yakni kami juga sudah atau sudah mengunduh data FDR dan kami sampaikan data FDR sudah bisa kami dapatkan.sudah berhasil diunduh dengan total 370 parameter, 27 jam atau 18 penerbangan termasuk penerbangan yang mengalami kecelakaan” Ujarnya
Namun, data tersebut masih akan didalami lagi samapai saat ini belum bisa membagi atau mempublikasikan.
“Namun demikian dari data yang diperoleh kami mendapatkan beberapa pentunjuk untuk didalami lebih lanjut untuk data yang kami perlukan dan keperluan investigasi dan kami juga sangatmengharapkan dapat ditemukan CVR untuk mendukung data yang kami peroleh dari FDR” Ucapnya
Baca Juga : Black Box Sriwijaya Air SJ182 Telah Ditemukan
Kotak hitam FDR ditemukan pada 12 Januari 2021 atau tiga hari setelah kecelakaan. KNKT sebelumnya juga menyatakan sistem pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum pesawat jatuh di perairan kepulaun Seribu pada Sabtu (9/1) pukul 14:40 WIB.
KNKT telah mengumpulkan data radar ADS-B dari perum peyelenggara pelayanan Navigasi penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia)
Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.
Data lain yang didapatkan KNKT dari KRL Rigel adalah sebaranpuing-puing (wreckage) memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter. (Irawan)
