Rembang,akuupdate.com – Tim Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dipimpin Guru Besar Profesor Dr Armaidy Armawi, merekomendasikan sejumlah tanaman lokal untuk menangkal serangan Covid-19, kepada masyarakat Rembang.
Tanaman lokal yang disebut oleh ahli ketahanan nasional tersebut adalah Kelor dan Sirih. Daun kedua tanaman tersebut diyakini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal paparan Covid-19.
Menurut Guru Besar Program Studi Ketahanan Nasional Pascasarjana UGM tersebut, daun kelor bisa dikonsumsi dengan berbagai cara. Bisa direbus dan diminum airnya, atau dimasak sebagai sayur dan langsung dikonsumsi daunnya.
Sedangkan daun sirih, kata dia, bisa dikunyah begitu saja setiap hari oleh masyarakat. Kedua tanaman tersebut sudah terbukti memiliki kandungan antioksidan yang tinggi berdasarkan penelitian sejumlah ilmuan.
“Saat saya berkunjung di Phnom Phen Kamboja, di sebuah resto besar saya melihat ada makanan ringan disajikan yang ternyata di dalamnya berisi daun sirih dicincang. Di sana, daun sirih menjadi makanan mewah,” kata Armawi.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan kepada masyarakat agar berani menanam tanaman tersebut di lingkungan masing-masing. Kampanye terhadap manfaat tanaman tersebut juga dibebankan kepada mahasiswa pascasarjana yang sedang melakukan program pengabdian di Rembang
“Alam Indonesia justru memberikan semuanya (vitamin). Selalu saya katakan, membangun ketahanan diri, masyarkat itu jauh lebih penting dari sekedar hanya berperang melawan Covid. Melawan yang tidak dilihat. Lebih baik membangun daya tahan tubuh yang bisa didapatkan dari lingkungan, begitu banyak,” kata dia.
Armaidy Armawi mengungkapkan, selama 10 hari di Kadiwono mahasiswa pascasarjana Program Studi Ketahanan Nasional UGM akan memberikan bekal tentang bagaimana menangkal Covid-19 dengan memanfaatkan tanaman di sekitar lingkungan.
Selain itu, fokus lainnya adalah membekali pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berdiri di tengah pabrik besar BUMN, PT Semen Gresik.
Sementara itu, Kades Kadiwono Mohamad Ridwan mengakui kedatangan tim dari UGM sangat membantu pemerintah desa dalam membentuk kemandirian pangan, kesehatan dan ekonomi. Harapannya, kemandirian tersebut bisa membantu penyelenggaraan pemerintah desa lebih baik. “Ketahanan pangan, ekonomi dan kesehatan ini menjadi impian Kadiwono sebagai desa yang tangguh,” tandasnya