SEMARANG,AKUUPDATE.ID-Kompleks Balai Kota Semarang saat ini sebagian lahannya terutama di taman air mancur dibuat untuk Urban Farming.
Dari pantauan, tanaman yang ditanam ada di dalam pot (tabulampot). Sekitar ada 10 jenis tanaman buah, di antaranya seperti, jambu kristal, anggur, dan srikaya. Tak hanya tanaman buah, tapi juga jenis tanaman pangan, seperti padi ada sebanyak lima pot.
Tanaman hias, juga terlihat bunga anggrek yang digantungkan di beberapa pohon. Sehingga menambah suasa asri dan mempercantik dan memperindah taman, yang berada di pusat kota.
“Urban farming saat ini juga dikembangkan di lahan kompleks taman balai kota Semarang. Baik itu, tanaman buah, dan pangan ditanam di dalam pot,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur, Sabtu (20/02).
Baca Juga : Akan Perbaiki Jalan, Ganjar : Besok Saya Patroli Pantura
Hernowo, menambahkan, semua tanah atau lahan yang ada meski terbatas, di semua tempat bisa dijadikan untuk kegiatan urban farming.
“Misalnya berupa tabulampot (tanaman buah dalam pot), aquakultur dan sebagainya. Dan jenis buah yang tanam, mulai dari anggur, srikaya, jambu kristal dan lain-lain,” imbuhnya.
Saat ini, kata Hernowo, jumlah urban farming di Kota Semarang yang telah terdaftar secara resmi ada 110 kelompok urban farming.
“Sedangkan untuk kelompok tani ada sebanyak 389 kelompok tani di Kota Semarang,” katanya.
Baca Juga : Ganjar Bersepeda Tinjau Lokasi Longsor di Semarang
Disisi lain, untuk pemasaran urban farming untuk skala rumah tangga, menurutnya ada potensi, namun memang masih ada kendala, yaitu terkait kontinuitas atau keberlanjutan produksi. Karena, Ketika harus dipasarkan, kontinuitas produksi itu harus terjamin.
“Saat ini kami berupaya membangun pasar dengan membuat jejaring, agar produk yang dihasilkan bisa dipasarkan antar mereka. Masih dilatih agar kontinuitasnya terjaga, sehingga pasar terbentuk, dan dapat untuk menjual produk dengan baik,” terangnya.
Yang sudah berjalan, lanjut Hernowo, bisnis urban farming salah satu warga di Semarang Utara, yakni tanaman hidroponik sayuran, sudah bisa menjual di beberapa toko sekitar. “Selain itu, ini adalah upaya Distan untuk mencukupi ketahanan pangan keluarga,” pungkasnya.(*)