JAKARTA,AKUUPDATE.ID –Menjelang libur panjang akhir tahun, angka kasus baru covid-19 semakin meningkat. Hingga saat ini pemerintah terus melakukan upaya pencegahan, guna mengantisipasi timbulnya kluster baru.
Seperti, menerapkan protokol kesehatan secara ketat, memberlakukan physical distancing, serta menggelar tes rapid, dan swab di beberapa tempat wisata, sementara itu, Pemprov DKI melaporkan data terbaru kasus lonjakan Covid-19 dengan jumlah terpapar juga terus mengalami kenaikan.
Dari data tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berencana, untuk kembali melakukan kebijakan emergency break atau rem darurat. Hal tersebut dalam evaluasi, dan kemungkinan kebijakan tersebut akan diberlakukan kembali pada awal Januari 2021 mendatang.
“Menyikapi peningkatan ini kami akan terus mengambil beberapa kebijakan. Kita akan lihat nanti dalam beberapa hari ke depan, setelah tanggal 3 Januari 2021 apakah dimungkinkan nanti Pak Gubernur, apakah ada emergency brake atau yang lain nanti kami akan lihat sesuai dengan fakta dan data memang ini sangat dinamis sekali terkait fakta dan data,” ujar Riza Patria
Baca Juga : PSBB Transisi DKI Jakarta Kembali Diperpanjang
PSBB Transisi akan berakhir pada 3 Januari mendatang. Setelah itu Pemprov DKI akan memberlakukan kebijakan kembali apakah meneruskan PSBB Transisi, atau akan melakukan emergency break yang akan dilakukan. Hal ini sesuai dengan data yang ada nanti.
Riza Patria sendiri menitikberatkan kepada para pelaku usaha dan perkantoran, pejabat nomor dua di DKI itu meminta para pelaku usaha dan perkantoran ikut membantu pemerintah untuk  menekan angka penyebaran COVID-19 di Ibu Kota.
“Untuk itu, kami minta khusus pelaku usaha, perkantoran, untuk membantu kita semua agar jangan sampai ada peningkatan luar biasa sehingga kami Pemprov dengan jajaran terpaksa mengambil kebijakan untuk memperketat PSBB,” ucap Riza.
“Semua berpulang pada kita semua, mari kita pastikan, bahwa semua harus taat melaksanakan protokol kesehatan,” katanya. Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan kasus COVID-19 di Jakarta melonjak. Pertama, yakni adanya peningkatan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR).
Baca Juga : Anies Memperpanjang Kembali PSBB Transisi DKI Jakarta
“Kedua, peningkatan itu disebabkan karena akumulasi dari penjumlahan data PCR beberapa hari sebelumnya dari beberapa RS yang belum dimasukkan atau terlambat. Ketiga, memang ada penambahan disebabkan oleh libur dan sebagainya,” ujarnya.
Imbauan terhadap masyarakat pun tidak hentinya disampaikan Pemprov DKI Jakarta. Menjelang libur pergantian tahun 2020 ini, masyarakat diminta untuk tetap di rumah. “Untuk itu, kami terus meminta kepada masyarakat di hari libur panjang untuk tetap berada di rumah,” kata Riza Patria (Irawan)