SEMARANG,AKUUPDATE.ID-Sejumlah daerah di Jawa Tengah dikabarkan terendam banjir usai curah hujan tinggi melanda pada Sabtu (06/02). Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah termasuk Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia, serta masyarakat, untuk siaga satu.
“Banjir yang terjadi hari ini, dari laporan BMKG karena kondisi curah hujan yang ekstrem. Beberapa daerah khususnya Kota Semarang memang ekstrem, sehingga curah hujan tinggi sekali. Maka saya minta BBWS siaga, BPBD siaga, masyarakat disiapkan, dan tempat pengungsian termasuk logistik semua dipastikan aman,” kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (06/02).
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk BMKG pusat, BBWS, PSDA dan daerah terdampak banjir untuk semuanya standby. Beberapa daerah seperti Kota Semarang, diminta memastikan semua pompa berjalan.
“Tapi itu saja kurang, saya minta di area yang parah seperti Genuk dan Kaligawe Semarang, pompanya sekarang harus ditambah. Kalau tidak punya, bisa pinjam ke BBWS atau daerah lain,” tegasnya.
Terkait transportasi publik, Ganjar mengatakan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani ikut terdampak. Meski sudah mengoptimalkan 43 pompa yang ada, namun tidak bisa menyerap genangan dengan cepat karena tempat pembuangan air juga tinggi.
“Maka kondisi ini betul-betul membutuhkan tindakan ekstra, meskipun sampai pukul 15.00 WIB saya dilapori bahwa genangan di runway sudah surut, namun di taxy way belum. Maka diputuskan arus penerbangan dipindahkan ke Solo,” jelasnya.
Baca Juga : Menhub Ingatkan Seluruh Stakeholder Transportasi Tetap Waspada Cuaca Ekstrem
Termasuk perjalanan kereta api yang juga terhambat, Ganjar mengatakan pihak PT KAI sudah berkoordinasi untuk mengelola dan memindahkan jalur-jalur yang lebih aman.
“Kami koordinasi terus menerus, dan saya terus memantau perkembangannya,” jelasnya.
Ganjar mengingatkan semua kepala daerah untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang terjadi. Sebab menurut prakiraan BMKG, cuaca ekstrem akan terjadi sampai seminggu.
“Kita harus siaga terus menerus, karena BMKG mengingatkan setidaknya kurang lebih seminggu ini kita harus siaga terus menerus karena cuaca ekstrem,” tegasnya.
Ganjar juga meminta semua daerah mengutamakan keselamatan masyarakat. Untuk mereka yang tinggal di daerah rawan, harus segera diungsikan. Sampai saat ini Ganjar menyebut pengungsian sudah ada di Pekalongan dan Kudus. Ia juga mengatakan beberapa bagian di Kota Semarang juga sudah ditangani.
“Kondisi pengungsian saya minta dibuat di tempat yang lebih lega. Karena ini lagi Covid-19, maka ini harus disiapkan agar semuanya aman. Saya minta semua siaga satu,” pungkasnya.(*)