CIANJUR,AKUUPDATE.ID – Warga Desa Girimulya, Cianjur, Jawa Barat, mengalami depresi usai 13 bulan bekerja di Arab Saudi. Belum diketahui pasti penyebab tenaga Pekerja Migran Indonesia (PMI) itu depresi. Selain itu, Lilih yang dipulangkan beberapa hari lalu itu tidak dibayarkan gajinya selama bekerja.
Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan menjelaskan Lilih berangkat berangkat keluar negeri menjadi pekerja migran pada Desember 2019 dengan pemberangkatan secara nonprosedural. Pada 16 Februari 2021, Lilih dipulangkan lantaran mengalami depresi berat. Bahkan perempuan tersebut sulit diajak berkomunikasi.
Baca Juga : PMI Hong Kong Masih Tunggu Kabar Vaksinasi Covid-19
“Begitu dapat informasi ada PMI yang pulang dalam kondisi depresi kami langsung sambangi alamatnya. Benar saja, saat diajak komunikasi kurang nyambung,” ujar Ali, Senin (22/2).
Melangsir dari Detiknews, Menurut Ali, kondisi tersebut membuat pihaknya kesulitan untuk mengetahui penyebab Lilih depresi. “Kami akan mengungkap kasus tersebut apa yg menjadi penyebab depresinya. Rencananya kami obati, sehingga bisa kembali dimintai informasinya,” ucap Ali.
Ia menambahkan selain pulang dalam keadaan depresi, Lilih juga hanya membawa uang sebesar Rp 240 ribu. Padahal Lilih sudah bekerja di Arab Saudi selama 13 bulan.
Baca Juga : Menaker Ida Resmikan Workshop Pelatihan Calon Pekerja Migran
“Makanya kami akan ungkapan kasus ini agar semua yang terlibat bertanggung jawab dan hak dari PMI tersebut bisa dipenuhi. Kasihan sudah pulang dalam kondisi depresi, gajinya tidak dibayar hanya bawa uang Rp 240 ribu,” ujar Ali.
Badrudin (55), ayah Lilih, mengaku sedih melihat kondisi anaknya yang depresi usai bekerja di Arab. Padahal anaknya berangkat demi memperbaiki perekonomian keluarga.
Ia mendesak pihak perusahaan yang memberangkatkan dan majikan bertanggungjawab hingga anaknya sembuh. Selain itu, hal-hal Lilih juga bisa dipenuhi, terutama soal gaji.
“Saya minta pemerintah juga memperhatikan kasus anak saya. Saya hanya berharap Ia bisa kembali sembuh dan haknya dipenuhi,” kata Badrudin.