Petani Lebak Kembangkan Jahe di Tengah Pandemi

by VOICE Indonesia
0 comment

BANTEN,AKUUPDATE.ID-Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengembangkan tanaman jahe merah di tengah pandemi COVID-19, karena permintaan pasar relatif tinggi.

“Kami di sini menanam jahe merah seluas 1,5 hektare,” kata Muhidin (50), seorang anggota Kelompok Tani Mekar Asih Kabupaten Lebak, Rabu.

Pengembangan tanaman jahe merah di wilayahnya itu hampir semua desa di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak sehubungan permintaan pasar cenderung meningkat. Apalagi, komoditas jahe merah itu memiliki khasiat untuk memperkuat imun tubuh sehingga tidak mudah tertular pandemi COVID-19.

Kebanyakan produksi jahe merah itu dijadikan bahan campuran aneka minuman yang menyehatkan juga obat-obatan. Produksi jahe merah tersebut dipanen selama 12 bulan, sehingga dapat menghasilkan pendapatan ekonomi petani.

Selama ini, kata dia, dirinya belum menghasilkan panen, karena tanam jahe merah itu baru usia tanam empat bulan terakhir.

Baca Juga : Gubernur Wahidin Dukung UMKM Produk Pertanian

“Kami berharap panen jahe merah itu dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, karena harga di pasaran berkisar Rp35-40 ribu/Kg,” katanya menjelaskan.

Begitu juga petani lainya, Yasin (55) warga Panggarangan Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya mengembangkan tanaman jahe merah kali pertama sehubungan cukup menjanjikan karena permintaan pasar cukup tinggi.

Bahkan, para pengepul dan tengkulak kini mendatangi petani ke kebun untuk membeli produksi jahe merah tersebut. Saat ini, kata dia, harga jahe merah ditingkat pengepul berkisar Rp35-40 ribu/kilogram.

“Semua produksi jahe merah itu dipasok ke luar daerah, seperti Tangerang, Bogor, Jakarta dan Bandung,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, nilai investasi tanaman jahe merah itu bisa mencapai Rp30 juta/hektare dan jika rata-rata produktivitas empat ton/hektare dengan harga Rp30 ribu maka diakumulasikan  menghasilkan uang Rp90 juta.

Baca Juga : Koordinasi Harus Diperkuat untuk Tanggulangi Dampak Banjir Pertanian

Saat ini, tanaman jahe merah di daerahnya cukup subur karena petani menggunakan terapan teknologi dengan pemupukan seimbang antara organik dan non organik. Bahkan, mereka petani di sini mampu memproduksi pupuk organik dari kompos dan kotoran peternakan.

“Kami bisa memanen jahe merah itu sekitar November mendatang,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan saat ini mereka para petani mengembangkan tanaman jahe merah karena permintaan pasar meningkat di tengah pandemi COVID-19.

Mereka petani mengembangkan tanaman jahe merah itu di 28 kecamatan dan dipastikan jika panen dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

“Kami mendorong para petani memperluas tanaman jahe merah guna meningkatkan ekonomi petani,” katanya.(*)

Sumber : Antaranews

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia

Unduh Aplikasi Voice Indonesia