Manado – Benny Rhamdani Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengatakan bahwa Myanmar, Kamboja dan Laos tidak menjadi negara tujuan penempatan pekerja migran Indonesia.
“Myanmar, Kamboja dan Laos tren 2 tahun terakhir dan kami ingin mengingatkan ketiga negara ini tidak tercatat sebagai negara penempatan,” kata Benny, di Manado, dilansir dari laman ANTARA, Sabtu (06/05/23).
Menurut anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara selama tiga periode, apabla ada yang berangkat ke tiga negara ini untuk alasan bekerja dipastikan ilegal.
“Kita saksikan mereka yang sudah berangkat karena diiming-imingi gaji tinggi, ternyata mereka menyesal, protes karena tidak sesuai dengan janji, mereka disekap, dokumen ditahan oleh mereka yang memberangkatkan, oleh sindikat,” katanya.
Menurutnya, sudah ribuan wara yang akhirnya dipulangkan ke Indonesia, termasuk ada beberapa warga berasal dari Sulawesi Utara.
“Jadi, berhati-hati tawaran bekerja di Laos, Myanmar karena sesungguhnya mereka akan dipekerjakan di judi online. Myanmar, Kamboja dan Laos adalah bukan negara tujuan penempatan,” katanya.
Benny menjawab upaya negara untuk memulangkan pada pekerja yang masih terperangkap di Myanmar saat ini.
“Negara ini hebat, artinya begini, hukum tertinggi negara adalah keselamatan warga negara. Ketika ada warga negara yang terkena masalah di luar negeri sekalipun misalnya setelah dilacak mereka berangkat tidak resmi, negara mengambil alih untuk menyelamatkan mereka,” jelasnya.
Langkah yang dilakukan untuk memulangkan pekerja WNI yang masih tertahan di Myanmar adalah membicarakan dengan otoritas negara setempat, kedua evakuasi, ketiga ditempatkan, dilindungi di shelter KBRI.
“Proses kepulangan mereka dibiayai oleh negara. Ketika tiba di Indonesia tugasnya dialihkan ke BP2MI,” ujarnya.