SBMI Dampingi Keluarga Korban Diduga TPPO di Myanmar ke Kemenlu

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mendatangi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menyampaikan laporan dugaan perdagangan orang (TPPO) yang dialami oleh sejumlah WNI di Myanmar pada Selasa (12/11/2024).

SBMI bersama 15 keluarga korban menyampaikan pengaduan sebanyak 43 kasus TPPO.

“Kasusnya sama seperti sebelumnya. Mereka diiming-imingi pekerjaan di Thailand melalui media sosial, tapi justru dipindahkan ke Myanmar,” ujar Yunita Rohani, Koordinator Advokasi SBMI, dilansir dari laman SBMI, Kamis, 14 November 2024.

Yunita menyebutkan bahwa 43 WNI tersebut berada di dua tempat berbeda yang dimana satu lokasi sangat jauh dari perkotaan sehingga sulit dijangkau.

Baca Juga: Menaker sebut tiga nilai yang jadi landasan hadapi dunia kerja

“Para WNI mendapatkan siksaan secara fisik, dipukul disetrum dan kekerasan verbal. kondisi ini menambah kepanikan para keluarga yang ada di Indonesia” jelas Yunita.

Menurut penjelasan keluarga korban, keluarga mulai menyadari kejadian ini setelah sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan banyak WNI yang sedang bekerja diluar negeri, meminta pertolongan karena diduga telah disekap oleh pemberi kerja di Myanmar.

Sebagian keluarga mengidentifikasi wajah para korban yang merupakan keluarganya dalam video tersebut.

Menanggapi laporan tersebut, perwakilan Kemenlu menyatakan bahwa pihaknya telah mencatat laporan ini dan berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan jaringan di Myanmar.

“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan WNI di sana, meskipun wilayah konflik di Myanmar memang menyulitkan upaya kami,” ujar Rina, salah satu perwakilan Kemenlu.

Menurut Kemenlu, sejumlah WNI di wilayah konflik ini berada di lokasi yang sulit diakses dan dijaga ketat oleh kelompok bersenjata.

Beberapa korban yang berhasil keluar, disebut Kemenlu, umumnya mampu melarikan diri dan mencari pertolongan hingga ke perbatasan untuk kemudian dapat dibantu KBRI setempat.

“Sekitar 70 dari 100 orang yang tinggal disana dapat berhasil pulang, umumnya melarikan diri sendiri dan meminta bantuan dari LSM setempat, lalu baru bisa kontak KBRI,” terang pihak Kemenlu.

“Kita belajar dari upaya negara lain, tapi proses ini memang sulit sekali,” tambahnya.

Mengenai kelanjutan upaya penyelamatan, Rina juga menekankan bahwa Kemenlu akan terus melakukan diplomasi untuk memastikan WNI yang masih berada di Myanmar dapat kembali ke Indonesia.

Baca Juga: Imigrasi Malaysia Tangkap WNI Diduga Sindikat Penyelundup Migran

“Kami akan terus menekan pemerintah Myanmar dan berkoordinasi dengan jejaring lokal. Kami juga siap memberikan pembaruan kepada pihak keluarga melalui SBMI,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, keluarga korban mengungkapkan harapan agar pihak pemerintah dapat memberikan solusi konkret untuk memulangkan korban-korban ini.

“Kami berharap dengan kedatangan kami kesini, pihak pemerintah mengambil langkah serius untuk menangani masalah ini, karena korban nya sudah terlalu banyak dan kondisi di sana sangat tidak manusiawi” ujar keluarga korban.

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO

Send this to a friend