KP2MI Bahas Seleksi Pendaftaran G to G Perawat ke Jerman

by VOICEINDONESIA.CO- Afifah
0 comments
A+A-
Reset

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bertemu dengan Tim Interviewer dari Bundesagentur für Arbeit (BA) Jerman dalam rangka Seleksi Interview Pendaftaran Program Government to Government (G to G) Perawat di Jerman Batch VI, di Kantor Pusat KemenP2MI, Jakarta, Rabu (05/02/2024).

Direktur Jenderal Penempatan, Ahnas, menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim BA Jerman yang terus berkomitmen dalam pelaksanaan seleksi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) melalui skema penempatan pemerintah (G to G).

“Kami sangat mengapresiasi kedatangan Placement Officer dari BA Jerman dalam pelaksanaan seleksi interview CPMI Batch VI/2024. Kerja sama antara Indonesia dan Jerman sudah berlangsung selama 70 tahun, dan sejak dibukanya skema penempatan tenaga kesehatan melalui Program Triple Win pada tahun 2021, hubungan kedua negara semakin erat. Saat ini, 218 perawat Indonesia telah bekerja di Jerman sejak tahun 2023 hingga Januari 2025, dan kami berharap di tahun 2025 ini dapat menambah 250 pekerja migran dari berbagai batch sebelumnya,” ujar Ahnas.

Baca Juga: KP2MI Gagalkan Pemberangkatan 4 PMI Ilegal ke Malaysia

Ahnas juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi para perawat Indonesia di Jerman, terutama dalam hal kemampuan bahasa Jerman dan adaptasi terhadap kondisi sosial serta lingkungan kerja yang berbeda.

Oleh karena itu, proses seleksi Batch VI yang berlangsung pada 5-12 Februari 2025 menjadi momentum penting untuk memilih kandidat dengan kesiapan hard skill dan soft skill yang memadai.

Ahnas mengatakan, dari total 365 pelamar pada tahun 2024, sebanyak 207 kandidat calon pekerja migran Indonesia yang akan mengikuti tahap seleksi interview Batch VI.

Para peserta ini berasal dari 32 provinsi di Indonesia, dengan jumlah terbanyak memilih ujian di BP3MI Jakarta, disusul BP3MI Sulawesi Utara, BP3MI Sulawesi Selatan, dan BP3MI Sumatera Utara.

Tren peningkatan minat dari luar Pulau Jawa terhadap program Triple Win juga menjadi indikasi positif dalam pengembangan tenaga kerja Indonesia di sektor kesehatan global.

“Dengan adanya kerja sama yang semakin erat antara Indonesia dan Jerman dalam penempatan tenaga kesehatan, diharapkan lebih banyak perawat Indonesia dapat memperoleh kesempatan berkarir di Jerman dengan kesiapan yang lebih baik, baik dari segi keterampilan teknis maupun kesiapan mental menghadapi lingkungan kerja yang berbeda,” jelas Ahnas.

Baca Juga: Dubes Swedia Pastikan WNI Aman Pasca Insiden Penembakan Massal

Sementara itu, Direktur Penempatan Pemerintah, Dyah Rejekiningrum, menekankan pentingnya bagi peserta untuk tidak hanya menguasai bahasa Jerman tetapi juga memahami isu sosial, budaya, dan pola kerja di Jerman.

“Saya berharap dari Tim GIZ bisa memberikan tambahan materi terkait soft skill dan kondisi sosial di Jerman. Selama ini, pembelajaran terkait budaya dan kehidupan sosial hanya disampaikan dalam sesi Orientasi Pra-Pemberangkatan (OPP) yang terbatas waktu. Jika memungkinkan, dalam masa pelatihan sembilan bulan yang diberikan, dapat ditambahkan materi khusus mengenai adaptasi sosial dan budaya agar para perawat lebih siap menghadapi tantangan di tempat kerja mereka,” ungkap Dyah.

Baca juga

Leave a Comment

About Voice Indonesia

VOICE Indonesia Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICE Indonesia dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

Kontak Voice Indonesia

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow Voice Indonesia