VOICEINDONESIA.CO,Malang – 10 Cabang Kompetisi Digeber, Ribuan Siswa Berebut Peluang Jadi Bintang Pendidikan Jatim
Semangat membangun generasi emas kembali digaungkan dari dataran tinggi Batu, Malang. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara resmi Ajang Talenta Siswa Jawa Timur 2025, sebuah ajang prestisius yang menyatukan semangat kompetisi dan inovasi para pelajar dari seluruh penjuru provinsi.
Dihelat di Sekolah Alkitab Batu pada Senin siang (21/4), ajang ini bukan sekadar parade lomba siswa. Lebih dari itu, Khofifah menyebutnya sebagai investasi masa depan—tempat di mana benih-benih pemimpin bangsa ditumbuhkan melalui prestasi, kolaborasi, dan semangat juang.
“Ini bukan acara biasa. Ini adalah langkah strategis untuk mengukur kualitas dan daya saing siswa Jawa Timur di level nasional. Kita ingin Jatim kembali menjadi barometer prestasi pelajar Indonesia,” ujar Khofifah dalam sambutannya yang disambut riuh tepuk tangan peserta.
Dalam edisi 2025 ini, Ajang Talenta Siswa mengusung 10 cabang kompetisi utama. Mulai dari Lomba Kompetensi Siswa (LKS), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Olimpiade Sains Nasional (OSN), hingga debat dan inovasi. Ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan ikut ambil bagian, menampilkan potensi terbaik dari daerahnya masing-masing.
Baca juga: Rencana Pencabutan Moratorium PMI ke Arab Saudi, Menteri Karding: Harus Hati-hati
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menegaskan bahwa penyelenggaraan kali ini dirancang lebih inklusif dan kompetitif. “Kami ingin menjaring lebih banyak talenta dari beragam latar belakang. Semua punya kesempatan untuk bersinar,” ucapnya.
Lebih jauh, ajang ini diharapkan menjadi indikator kualitas pendidikan Jawa Timur sekaligus wadah untuk memperkuat sinergi antar sekolah, pemerintah daerah, dan dunia usaha.
Tak hanya fokus pada siswa, Khofifah juga turut membuka kegiatan peningkatan kompetensi guru produktif jenjang SMK dalam kunjungan kerjanya kali ini. Menurutnya, guru SMK harus terus diperkuat agar bisa mencetak lulusan yang adaptif dan siap menghadapi perubahan cepat di dunia industri.
“SMK harus menjadi ujung tombak dalam mencetak tenaga kerja unggul. Maka guru-gurunya pun harus terus disiapkan, dilatih, dan diberi ruang untuk berkembang,” tegas Khofifah.
Dengan semangat yang dibangun hari ini, Jawa Timur tampaknya tak hanya ingin dikenal sebagai lumbung prestasi, tapi juga sebagai pusat lahirnya inovator masa depan. Ajang Talenta Siswa 2025 menjadi langkah nyata ke arah itu.(joe)