VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan para guru dan kepala Sekolah Rakyat akan segera menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan resmi dari Kementerian Sosial.
Hal ini disampaikannya seusai berdialog dengan para wali calon siswa Sekolah Rakyat tahap pertama di Pusdiklat Kesos Kemensos, Jakarta, Rabu (25/6).
“SK tersebut diterbitkan oleh Kementerian Sosial. Jadi nantinya mereka merupakan staf Kemensos,” ujar Saifullah Yusuf.
Ia menjelaskan, kepala Sekolah Rakyat akan berasal dari aparatur sipil negara (ASN) yang memiliki pengalaman memimpin satuan pendidikan.
Sementara guru dapat direkrut dari kalangan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan pemda atau hasil seleksi langsung oleh Kemensos.
“Namun semuanya harus melalui proses seleksi yang transparan dan sah. Saat ini sedang berlangsung tahapan wawancara untuk rekrutmen tahap pertama. Setelah selesai dua hingga tiga hari ke depan, barulah SK resmi akan diterbitkan,” katanya.
Terkait adanya pengunduran diri sejumlah calon guru dan kepala sekolah, Saifullah menyebut hal tersebut merupakan dinamika yang wajar.
“Ada yang mengundurkan diri karena lokasi penempatan terlalu jauh atau telah diterima di instansi lain. Tapi itu masih di tahap wawancara, belum sampai tahap final,” jelasnya.
Mensos menegaskan, secara keseluruhan Program Sekolah Rakyat tidak mengalami kekurangan sumber daya manusia.
“Faktanya, kita punya banyak cadangan. Program ini tidak kekurangan guru, kepala sekolah, ataupun tenaga pendidikan,” tegasnya.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, khususnya yang tergolong miskin ekstrem.
Tahap pertama program ini akan dimulai pada 14 Juli 2025 di 100 lokasi di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Jayapura.
Pemerintah menargetkan menampung 9.755 siswa yang akan dibimbing oleh 1.554 guru dan 3.990 tenaga kependidikan.