Pemerintah Evaluasi Program Magang ke Luar Negeri

Menurutnya evaluasi dilakukan guna memastikan program magang tersebut menjadi ruang pelatihan yang efektif, bukan untuk mengeksploitasi tenaga kerja.

by VOICEINDONESIA.CO
0 comments
A+A-
Reset
Foto :Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyambut kepulangan 196 pekerja migran Indonesia (PMI) di Pelabuhan Internasional Dumai (dok.voiceindonesia.co/as)

VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyatakan pemerintah pemerintah berencana mengevaluasi program magang ke luar negeri. Menurutnya evaluasi dilakukan guna memastikan program magang tersebut menjadi ruang pelatihan yang efektif, bukan untuk mengeksploitasi tenaga kerja.

Selain itu, lanjutnya, evaluasi juga akan dilakukan dengan memangkas durasi program magang yang selama ini berlangsung selama 2–3 tahun menjadi maksimal enam bulan.

“Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan magang tetap menjadi ruang pembelajaran dan pelatihan bagi peserta, bukan bentuk eksploitasi tenaga kerja terselubung dengan upah murah,” ujar Karding usai peluncuran Migrant Center di Gedung Prof. Sudarto, Universitas Diponegoro (Undip), Kamis (26/6/2025).

Karding menjelaskan bahwa kebijakan magang perlu diatur ulang guna mencegah penyalahgunaan program yang kerap dijadikan celah untuk praktik eksploitasi tenaga kerja.

Ia menyoroti penempatan peserta magang yang dibebani pekerjaan serupa dengan pekerja tetap, namun dengan upah yang jauh lebih rendah dan tanpa kontrak yang jelas.

“Kerjanya sama, gajinya jauh, tidak ada kontrak. Nah, makanya magang ini harus kita atur. Jangan sampai magang itu seperti bekerja selama tiga tahun. Apa bedanya dengan kerja?” tegasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melepas 1.200 siswa untuk magang ke Jepang. Mereka merupakan peserta binaan Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) DPW III Jateng–DIY.

Para siswa telah dibekali pelatihan bahasa dan budaya untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja di Jepang. Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyampaikan pentingnya kesiapan peserta dalam mengikuti tuntutan dunia kerja di Jepang.

“Perlu dilatih bersama-sama, agar mereka mampu mengikuti kebutuhan yang ada di Jepang,” ujar Luthfi saat pelepasan peserta magang di MG Setos, Semarang, Jumat (9/5/2025).

Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan program magang ke luar negeri dapat berjalan lebih efektif dan tidak merugikan para calon pekerja migran.

 

Baca juga

Tinggalkan Komentar

Tentang VOICEINDONESIA.CO

LOGO-VOICEINDONESIA.CO-Copy

VOICEIndonesia.co Merupakan Rumah untuk berkarya, Menyalurkan Bakat, Ide, Beradu Gagasan menyampaikan suara Rakyat dari pelosok Negeri dan Portal berita pertama di Indonesia yang secara khusus mengulas informasi seputar Ketenagakerjaan, Juga menyajikan berita-berita Nasional,Regional dan Global . VOICEIndonesia.co dedikasikan bukan hanya sekedar portal informasi berita online biasa,Namun lebih dari itu, menjadi media mainstream online pertama di Indonesia,menekankan akurasi berita yang tepat,cepat dan berimbang , cover both side, reading tourism, user friendly, serta riset.

KONTAK

HOTLINE / WHATSAPP :

Follow VOICEINDONESIA.CO