VOICEINDONESIA.CO, Surabaya – Komitmen Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam melindungi Pekerja Migran Indonesia (PMI) kembali mendapat pengakuan nasional.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding menganugerahkan penghargaan kepada Khofifah dalam acara Launching Desa Migran Emas di Gresik, Jumat (11/7/2025).
Penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim, Sigit Priyanto, mewakili Gubernur Khofifah. Penghargaan ini dinilai sebagai bentuk apresiasi atas peran aktif Pemprov Jatim dalam perlindungan dan pemberdayaan PMI.
“Penghargaan ini menjadi momentum penting untuk memperluas jangkauan perlindungan dan memberdayakan lebih banyak PMI, baik yang sedang bekerja di luar negeri, yang akan berangkat, maupun yang telah kembali,” ujar Khofifah, Sabtu (12/7/2025).
Jatim tercatat sebagai provinsi dengan jumlah penempatan PMI tertinggi nasional. Sepanjang Januari hingga Februari 2025, sebanyak 11.265 PMI diberangkatkan ke berbagai negara. Proyeksi tahun 2025 bahkan mencapai 70.422 orang, meningkat dari 69.594 orang pada 2024.
“Jumlah ini sekaligus menjadi tantangan besar dalam perlindungan. Maka, edukasi dan literasi menjadi prioritas kami agar para calon PMI memahami prosedur yang benar,” kata Khofifah.
Beragam program strategis telah dijalankan, mulai dari edukasi pra-penempatan, fasilitasi dokumen legal, pelatihan kerja, hingga pemberdayaan purna migran melalui wirausaha dan akses KUR.
“Kita ingin mereka pulang sebagai juragan, bukan menjadi korban,” ujarnya.
Khofifah juga menyambut baik program Desa Migran Emas dari Kementerian PPMI. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi.
“Pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Sinergi adalah kunci untuk wujudkan migrasi yang aman,” katanya.(joe)