VOICEINDONESIA.CO,Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Ni Luh Djelantik, meminta pemerintah Indonesia memberikan perhatian serius terhadap nasib Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri.
Permintaan ini menyusul viralnya sebuah video yang ia repost di akun Instagram pribadinya.
Dalam video tersebut, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kerinci, Jambi, terlihat kelelahan ekstrem hingga terpejam matanya saat sedang menyetrika.
TKW tersebut diduga tidak diizinkan untuk beristirahat oleh majikannya di Malaysia. Ni Luh Djelantik secara langsung “mencolek” beberapa kementerian terkait untuk menyoroti insiden ini.
Baca Juga: KDEI Taipei Dorong Skema SP2T untuk Percepat Penempatan PMI di Taiwan
“Ketika warga negara kita diperlakukan lebih kejam dari binatang. Di mana kepedulian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),” tulisnya di Instagram, dikutip pada Jumat, 5 Agustus 2025.
Menurut Ni Luh, TKW yang kini sudah berada di Indonesia tersebut dilaporkan mengalami trauma dan tidak berdaya. Ia menegaskan pentingnya perlindungan hukum dan pengawasan yang ketat bagi TKI di luar negeri.
Baca Juga: Pemerintah Dorong Kolaborasi dengan Kadin untuk Perluas Lapangan Kerja
Pemerintah dan agen penyalur wajib memastikan kondisi kerja para pekerja migran sesuai dengan perjanjian.
Selain itu, Ni Luh Djelantik juga mengimbau agar para calon pekerja migran Indonesia (PMI) memilih jalur resmi yang aman. Ia menekankan pentingnya pelatihan dan edukasi bagi PMI mengenai hak-hak dasar mereka, termasuk hak untuk beristirahat.
“Hak untuk beristirahat adalah hak dasar setiap manusia. Kelelahan fisik yang terus-menerus tanpa pemulihan dapat berujung pada gangguan mental serius, seperti yang dialami korban,” pungkasnya.