VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Pemerintah dan parlemen baru mau mendengar aspirasi dan pendapat berbagai aliansi masyarakat setelah terjadinya aksi kericuhan di beberapa daerah bahkan menimbulkan korban jiwa. Padahal sedari awal berbagai aksi penyampaian pendapat dilakukan dengan damai sebelum akhirnya dibubarkan dengan represif oleh aparat keamanan.
Pemerintah dalam hal ini Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, Wakil Mensesneg Juri Ardiantoro, bertemu dengan perwakilan mahasiswa dari berbagai organisasi di Istana Negara, Kamis (04/09/2025) malam.
Brian Yuliarto menyampaikan apresiasi atas kehadiran mahasiswa. Ia menekankan pentingnya peran mereka dalam mengawal arah bangsa.
Baca Juga: Gelar Aksi Damai, Ini 12 Tuntutan Aliansi Buruh untuk Pemerintahan Prabowo
“Pertama-tama kami sampaikan ucapan terima kasih atas perkenannya untuk hadir pada malam hari ini dan bersilaturahmi untuk bersama-sama membangun perspektif yang sama tentang bangsa kita, tentang negara kita. Tentu di tengah berbagai keramaian yang terjadi, pastinya kita tetap menginginkan bagaimana bangsa kita, negara kita, itu menjadi bangsa yang semakin maju, semakin menuju kesejahteraan, untuk pada akhirnya negara kita dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya,” ujarnya.
Brian juga menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab besar menjaga arah gerakan agar tetap sejalan dengan pembangunan bangsa.
Baca Juga: Ribuan Buruh Geruduk Patung Kuda, Soroti Korupsi Hingga Tingginya Biaya Hidup
“Tokoh-tokoh mahasiswa seperti kalian lah yang akan ditunggu oleh rekan-rekan lainnya, bagaimana pandangan, bagaimana arah ke depan gerakan mahasiswa, sehingga kita bersama-sama, sinergi membangun kebersamaan untuk memainkan peran masing-masing,” tambahnya.
Mensesneg Prasetyo Hadi turut menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa. Ia menyebut telah meminta izin kepada Presiden Prabowo untuk menggunakan Istana Negara sebagai ruang dialog.
“Saya tadi minta izin Bapak Presiden, meskipun bukan Bapak Presiden bolehkah kami pinjam? Silakan, Istana itu bukan punya Presiden, itu adalah punya kita bersama-sama karena saya mau bertemu dengan adik-adik. Sampaikan salam hormat saya dan silakan sampaikan apa yang menjadi kehendak adik-adik,” tutur Mensesneg.
Prasetyo mengajak mahasiswa menyampaikan aspirasi secara terbuka tanpa terikat pada istilah yang kaku.
“Saya dan kami terus mempelajari apa yang menjadi aspirasi dari seluruh pihak apalagi dari adik-adik mahasiswa,” ucapnya.
Pertemuan ini dihadiri lebih dari 30 perwakilan organisasi mahasiswa, mulai dari Himapolindo, BEM SI Kerakyatan, Fornasossmass, PB HMI, GMNI, GMKI, PMII, SEMMI, KAMMI, hingga Generasi Muda FKPPI. Silaturahmi berlangsung akrab dan memberi ruang mahasiswa menyampaikan ide serta pandangan langsung kepada pemerintah.