VOICEINDONESIA.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
Rapat tersebut menekankan percepatan pelaksanaan program pembangunan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa usai rapat menyatakan pemerintah berkomitmen mengoptimalkan kebijakan yang ada agar manfaatnya lebih cepat dirasakan masyarakat.
Baca Juga: Target 100 Kampung Nelayan, Presiden Tekankan Akselerasi Program Desa
“Kebijakan-kebijakan yang ada sekarang itu kelihatannya belum terlalu lancar diselenggarakan. Dan tadi rapat memutuskan untuk mempercepat semuanya. Jadi harusnya ekonomi akan tumbuh lebih cepat,” ujarnya.
Purbaya menegaskan defisit fiskal tetap dijaga sesuai undang-undang, yakni maksimal 3 persen.
Ia juga menepis anggapan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) otomatis memicu inflasi.
Baca Juga: Resmi Jabat Menteri P2MI, Ini Komitmen Mukhtarudin Terhadap Perlindungan PMI
Menurutnya, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6,5–6,7 persen, kondisi fiskal Indonesia masih aman.
“Jadi nggak otomatis defisit APBN menyebabkan inflasi atau belanja menyebabkan inflasi. Tidak otomatis. Kita lihat juga kapasitas ekonomi untuk menciptakan pertumbuhan seperti apa,” jelasnya.
Purbaya menambahkan, pemerintah tengah menyiapkan percepatan implementasi program pembangunan yang diharapkan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
Selain itu, sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter terus diperkuat agar tidak mengganggu likuiditas sistem perbankan.