VOICEINDONESIA.CO, Bali – Hujan deras yang mengguyur Provinsi Bali pada 9–10 September 2025 mengakibatkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi seperti Denpasar dan Badung.
Bencana tersebut menelan korban jiwa sebanyak 7 orang, melukai 47 orang, serta memaksa 237 warga mengungsi ke empat titik lokasi pengungsian.
Material longsor menutup sejumlah akses jalan utama, sementara beberapa kawasan pemukiman terendam banjir.
Kondisi ini mengganggu aktivitas masyarakat sekaligus memperlambat distribusi bantuan.
Baca Juga: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Kenapa?
Menanggapi situasi darurat, Polri bersama TNI, BPBD, dan instansi terkait bergerak cepat melakukan evakuasi korban, membuka jalur yang tertutup longsor, serta mengatur arus lalu lintas agar distribusi bantuan logistik tetap lancar.
Kapolda Bali menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama.
“Polri berkomitmen hadir di tengah masyarakat, bersinergi dengan seluruh instansi untuk memastikan evakuasi berjalan lancar dan kebutuhan warga di pengungsian dapat terpenuhi,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Cara Kemnaker Genjot Produktivitas Nasional
Hingga Rabu (10/9), tim gabungan masih fokus membersihkan jalur terdampak serta menyalurkan logistik bagi warga terdampak.
Polri juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan masih berpotensi menimbulkan bencana susulan.