VOICEINDONESIA.CO, Jakarta — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengingatkan generasi muda agar tidak lengah menghadapi perubahan cepat dalam perekonomian global. Ia menegaskan, hanya sumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi dan mampu beradaptasi dengan ekonomi hijau yang akan bertahan di masa depan.
Dalam orasi ilmiah pada Wisuda Universitas Borobudur di Jakarta, Selasa (14/10/2025), Airlangga menyoroti pentingnya kesiapan lulusan perguruan tinggi dalam menghadapi transformasi ekonomi berbasis digital dan lingkungan. Ia menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah gejolak global harus diimbangi dengan peningkatan kualitas SDM.
“Perekonomian Indonesia tumbuh kuat di tengah tantangan global, dengan pertumbuhan mencapai 5,12 persen pada triwulan II-2025. Namun, tantangan ke depan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan teknologi serta arah transformasi ekonomi hijau,” ujar Airlangga.
Baca Juga: Airlangga: Presiden Dorong Warga Negara Memiliki Rekening Perbankan
Menurutnya, Indonesia tengah berada pada momentum penting untuk melakukan lompatan besar menuju ekonomi modern. Pemerintah, kata dia, memperkuat strategi pembangunan melalui hilirisasi industri, digitalisasi, dan pengembangan sektor hijau serta biru yang dinilai mampu meningkatkan nilai tambah nasional.
Airlangga menegaskan bahwa generasi muda menjadi faktor penentu dalam keberhasilan transformasi tersebut. Ia meminta lulusan baru untuk memperkuat kemampuan di bidang teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan bioekonomi.
Baca Juga: Airlangga Tegaskan Program Stimulus Ekonomi Tetap Dilanjutkan
“Sekitar 70% pekerjaan pada 2030 akan menuntut penguasaan teknologi seperti AI dan Internet of Things. Hal ini membuka peluang besar bagi tenaga kerja muda Indonesia,” ungkapnya.
Airlangga menilai, penguasaan teknologi menjadi kunci menghadapi era industri baru yang serba otomatis dan cepat berubah. Ia menekankan, perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi yang mampu melahirkan talenta unggul dan siap bersaing di pasar global.
Ia juga mendorong adanya kolaborasi erat antara dunia pendidikan, industri, dan lembaga riset. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi langkah strategis untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan digitalisasi dan perubahan iklim.
“Transformasi ekonomi hanya dapat berhasil jika didukung SDM yang adaptif, produktif, dan berdaya saing,” tutur Airlangga.
Selain kesiapan di bidang teknologi, Airlangga menyinggung pentingnya transisi menuju ekonomi hijau. Ia menyebut pemerintah terus mendorong penggunaan energi bersih, efisiensi sumber daya, dan pembangunan industri ramah lingkungan.
Langkah tersebut, kata Airlangga, merupakan bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara kemajuan industri dan kelestarian lingkungan.
Airlangga juga menekankan bahwa generasi muda harus menjadi pelopor perubahan dan penggerak inovasi nasional. Ia mengingatkan, kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kebijakan pemerintah, tetapi juga oleh semangat dan kompetensi anak muda yang siap bersaing secara global.
“Generasi muda Indonesia harus menjadi pelopor perubahan, penggerak inovasi, dan penjaga semangat kebangsaan dalam menghadapi dunia yang terus berubah,” ujarnya.
Acara wisuda Universitas Borobudur turut dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Mohammad Rudy Salahuddin, serta sejumlah pejabat Kemenko Perekonomian dan civitas akademika universitas tersebut.