VOICEINDONESIA.CO, Makassar – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan telah ditemukan lima jenis pupuk palsu yang beredar di pasaran, dengan potensi kerugian petani secara nasional mencapai Rp3,2 triliun.
Menurut Amran, peredaran pupuk palsu sangat merugikan petani, terutama karena banyak dari mereka menggunakan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pembelian pupuk.
Jika gagal panen akibat penggunaan pupuk palsu, maka para petani berisiko mengalami kebangkrutan.
“Bayangkan, kalau pupuknya palsu, itu kerugian petani. Baru kita temukan di lima jenis pupuk palsu, potensi kerugian Rp3,2 triliun. Tapi ini bukan sekadar nilai, petaninya langsung bangkrut karena pakai pinjaman KUR,” ujar Mentan Amran di Makassar, Sabtu (12/7/2025).
Meskipun belum merinci lokasi temuan maupun jenis pupuk yang dipalsukan, Amran memastikan bahwa Kementerian Pertanian akan menindak tegas pelaku pemalsuan pupuk sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Amran menyayangkan masih adanya pihak yang menyalahgunakan kondisi petani dengan menjual pupuk palsu. Ia menilai praktik tersebut tidak etis dan harus segera dibersihkan dari rantai distribusi sektor pertanian.
Baca Juga: Cegah PMI Ilegal, Menteri KP2MI Resmikan 5 Desa Migran Emas
“Ini harus dibersihkan. Tidak boleh ada toleransi untuk pihak-pihak yang merugikan petani,” tegasnya.
Dalam masa kepemimpinannya, Amran menegaskan bahwa fokus utama Kementan adalah untuk memajukan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani, termasuk melindungi mereka dari praktik kecurangan di lapangan.
“Selama kami di pertanian, kami fokus dan betul-betul ingin pertanian Indonesia berjaya,” ujarnya.
Baca Juga: Bulog Siap Salurkan Bantuan Beras ke 18,27 Juta Penerima
Mentan juga kembali menyampaikan komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui swasembada pangan.
“Kami ingin Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Bapak Presiden,” kata Amran.