VOICEINDONESIA.CO,Batam – Isu pelaut kembali menjadi perhatian Stella Maris Batam. Peran pelaut penting bagi perekonomian dunia. Sebab 90 persen perdagangan dunia menempuh jalur maritim.
Menurut Direktur Stella Maris Batam, Pater Ansensius Guntur atau lebih akrab disapa Romo Yance ini, salah satu alasan seminar digelar bersama Institut Teknologi dan Bisnis Indobaru Nasional (IIBN) Batamcenter, Batam, Kepri pada Sabtu 21 Juni 2025 ini untuk membangun kesadaran anak muda akan isu pelaut.
Sambil mengenalkan Stella Maris sebagai lembaga yang membantu menjunjung tinggi martabat pelaut, Romo Yance juga menghembuskan beberapa isu pelaut yang jarang diketahui publik. Karena Indonesia memiliki jutaan pelaut di luar negeri.
“Isu yang dihadapi para pelaut seperti gaji yang tak dibayar, gaji yang dipotong, nilai tukar yang tak sesuai serta perlakuan terhadap pelaut yang bekerja lebih dari 14 jam tentu menyalahi aturan dari IMO,” singgung Romo Yance.
Selain itu, proses perekrutan juga menjadi isu yang ditonjolkan. Proses perekrutan pelaut di Indonesia belum diatur rapi. Tidak ada kejelasan biaya yang dikeluarkan untuk mengurus dokumen penempatan pelaut di luar negeri.
“Contoh konrit untuk mengurus paspor, buku pelaut, cek kesehatan dan lainnya yang biayanya digelembungkan,” tegasnya.
Stella Maris Batam, komit membangun kesadaran publik agar pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk menjawab persoalan yang kerap dihadapi pelaut. “Supaya tak terjadi perlakuan tak adil kepada para pelaut,” imbuhnya.
Ratusan peserta dari berbagai kalangan anak muda dan mahasiswa di Batam. Turut hadir pemerhati isu pelaut RD Heribertus Mangkur yang menjelaskan aturan serta organisasi-organisasi internasional yang menyoroti pelaut.(iko)