VOICEINDONESIA.CO, Trenggalek – Konflik kepemilikan 13 pulau kecil di perbatasan Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur, kembali mencuat setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memutuskan pulau-pulau tersebut masuk dalam wilayah Kabupaten Tulungagung. Keputusan ini menimbulkan keberatan dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang mengklaim pulau-pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.
Pulau-pulau yang diperebutkan meliputi Pulau Tamengan, Pulau Anak Tamengan, Pulau Anakan, Pulau Boyolangu, Pulau Jewuwur, Pulau Karangoegat, Pulau Solimo, Pulau Solimo Kukon, Pulau Solimo Lor, Pulau Solimo Wetan, Pulau Solimo Tengah, Pulau Sruwi, dan Pulau Sruwicil. Pulau-pulau karang ini terletak di pesisir selatan yang menjadi batas kedua kabupaten.
Konflik bermula pada 2022, setelah Kemendagri menetapkan 13 pulau ini masuk wilayah Tulungagung melalui Surat Keputusan. Penetapan tersebut langsung diprotes oleh Pemkab Trenggalek. Bahkan, perwakilan Kemendagri sempat melakukan peninjauan lapangan. Namun, pada keputusan terbaru tahun 2025, 13 pulau tersebut tetap dicatat sebagai bagian dari Tulungagung.
Pemkab Trenggalek bersikukuh bahwa secara geografis dan historis, pulau-pulau itu lebih dekat ke wilayahnya.
“Ketika laut surut, beberapa pulau ini bahkan menyatu dengan daratan Trenggalek,” ujar salah satu pejabat di lingkungan Pemkab Trenggalek.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memilih tidak banyak berkomentar terkait polemik ini.
“Kita tunggu saja, semua sudah ada aturannya. Secara historis sudah jelas,” katanya singkat sebelum meninggalkan lokasi wawancara.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Gatut Subuh Wibowo menyatakan siap mengikuti keputusan final dari Kemendagri.
“Kami menunggu hasil keputusan Pemerintah Pusat. Apapun nanti hasilnya, kami terima dan ikuti,” ungkap Gatut.
Keputusan akhir dari Kemendagri diharapkan dapat menyelesaikan konflik ini secara adil dan memastikan keharmonisan antara kedua kabupaten. Pulau-pulau ini tidak hanya bernilai geografis, tetapi juga strategis sebagai bagian dari pengelolaan potensi wilayah pesisir.(joe)