VOICEINDONESIA.CO, Pontianak – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, secara resmi membuka kegiatan “Pontianak Career Clinic and Culture” di Auditorium Universitas Muhammadiyah Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini menjadi upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi dan kesiapan tenaga kerja Indonesia, khususnya calon pekerja migran yang ingin berkarier di pasar kerja global.
Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak, Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, serta perwakilan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Baca Juga: Pemerintah Janjikan Program Pelatihan untuk 500 Ribu Tenaga Kerja
Kegiatan ini juga menjadi simbol sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia pendidikan.
Dalam sambutannya, Dzulfikar menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berdaya saing global, terutama di sektor migrasi tenaga kerja.
Ia menjelaskan, pemerintah terus memperluas akses kerja sama internasional dengan berbagai negara mitra seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, yang memiliki kebutuhan tinggi terhadap tenaga kerja terampil asal Indonesia.
Baca Juga: Selain Gaji Setara UMK, Peserta Magang Nasional 2025 Bakal Dapat Ini
“Pemerintah tidak hanya fokus memperluas pasar kerja di luar negeri, tetapi juga berkomitmen meningkatkan kualitas SDM dalam negeri. Kemiskinan tidak bisa diatasi hanya dengan niat; keberanian tanpa keahlian bukanlah keberanian, melainkan kenekatan,” ujar Dzulfikar.
Wamen P2MI menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh bagi calon pekerja migran, mencakup kesiapan fisik, mental, kompetensi, administrasi, hingga visi karier.
Ia juga mengapresiasi keterlibatan Universitas Muhammadiyah Pontianak dalam mendukung program pelindungan dan pemberdayaan pekerja migran, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan dunia kerja internasional.
“Keterlibatan perguruan tinggi sangat penting dalam mendukung program pelindungan dan pemberdayaan pekerja migran, serta memperkuat konektivitas antara dunia pendidikan dan dunia kerja,” tutupnya.