Muafi sendiri telah tinggal di Karangpilang Gelatik sejak tahun 1997 dan mengaku setiap tahun selalu terjadi banjir akibat luapan Sungai Berantas. Angka yang sama, sekitar 30-35 KK, juga terdampak di RT 02 RW 04 Karangpilang Gelatik. “Tahun lalu, jumlah warga yang mengungsi akibat banjir lebih banyak dibandingkan tahun ini,” beber Muafi.
Menurut Muafi, kondisi serupa juga terjadi di RW 03 Karangpilang, namun warga di sana juga memilih untuk tidak mengungsi.
Hal senada disampaikan oleh Khasan, warga Karangpilang Gelatik, yang menyatakan bahwa setiap musim hujan, rumahnya selalu terendam banjir. Ia memperkirakan sekitar 55 rumah terendam banjir tahun ini, berbeda dengan tahun lalu di mana banyak warga yang mengungsi.
Khasan juga mengingat pengalaman banjir tahun lalu di mana ketinggian air mencapai 5 meter dan baru surut setelah seminggu. “Hujan dengan intensitas tinggi selalu mengakibatkan luapan sungai dan genangan di rumah warga,” ungkap Khasan.
Baca juga: Pelatih Kepala Deltras FC Bejo Sugiantoro Tutup Usia
Meskipun banyak warga yang menolak untuk mengungsi, petugas BPBD dan petugas gabungan telah datang ke lokasi untuk melakukan antisipasi dan membuat posko di panti asuhan.