VOICEINDONESIA.CO, Jombang – Idul Kurban tidak lengkap tanpa pesta bakar sate bersama keluarga, teman, atau kerabat. Tradisi ini membawa berkah tersendiri bagi para perajin tusuk sate di Jombang, Jawa Timur.
Pemesanan mengalami peningkatan signifikan hingga meraup omzet puluhan juta rupiah.
Salah seorang perajin tusuk sate berbahan bambu, Heru Subandi (56), asal Desa Talun Kidul, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, mengatakan bahwa bersama sejumlah karyawannya, ia memproduksi tusuk sate hingga mencapai 15 lonjor bambu lebih setiap harinya.
“Pesanan tusuk sate meningkat hingga setiap hari menghabiskan 15–20 lonjor bambu. Dari bambu-bambu tersebut dapat menghasilkan tak kurang dari tiga kwintal tusuk sate,” ujar Heru.
Menurut Heru, pesanan tusuk sate ini sudah berdatangan sejak tiga bulan lalu dari berbagai daerah di Jombang, bahkan hingga luar Kabupaten Jombang.
Baca juga: Jumlah Hewan Kurban Jatim Surplus Untuk Idul Adha
Para pemesan berasal dari pemilik toko, perusahaan maupun perkantoran, pengurus masjid dan musala, hingga warga masyarakat.
“Pesanan banyak berasal dari perkantoran, masjid, dan musala,” tambahnya.
Harga tusuk sate dibanderol mulai dari Rp5.000 per ons untuk kemasan kecil hingga Rp12.500 untuk ukuran lebih besar.
Heru Subandi telah memiliki pelanggan dari sejumlah wilayah seperti Kediri, Nganjuk, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan Malang. Dari usaha produksi tusuk sate ini, bapak dua anak tersebut mampu meraup omzet hingga Rp60 juta setiap bulannya.(joe)