Berly menilai bahwa pemerintah perlu mengambil langkah baru untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Penyesuaian harga BBM dinilai merupakan langkah yang tepat. Selain oleh karena keterbatasan APBN negara terhadap situasi ekonomi global saat ini, yang apabila alokasi APBN ditengah ketidakpastian global terus dilanjutkan justru akan menimbulkan potensi krisis ekonomi berkepanjangan. Senada dengan pandangan tersebut, Prof. Imron Cotan, pemerhati isu – isu strategis juga berpendapat bahwa adanya penyesuaian harga BBM merupakan upaya Pemerintah melakukan efisiensi APBN bagi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sekaligus untuk menghadirkan keadilan untuk masyarakat.
Prof Imron dalam sebuah acara diskusi di stasiun televisi, memandang bahwa program subsidi BBM yang telah diberikan Pemerintah masih belum tepat sasaran. Ini serupa dengan pandangan Berly dalam paparannya (INDEF, bahwa penggunaan solar 89% dinikmati oleh dunia usaha dan hanya 11% dinikmati oleh konsumsi rumah tangga. Untuk Pertalite sendiri dari 86% untuk konsumsi rumah tangga, 80% dinikmati oleh rumah tangga yang mampu sedangkan hanya senilai 20% dinikmati oleh kalangan yang tidak mampu.