Teten menyebut pelaku UMKM ikan hias harus memanfaatkan peluang ini, apalagi sekitar 55 persen pasokan pasar global ikan hias berasal dari Asia, termasuk dari Indonesia.
Menurutnya, potensi pasar ikan hias Indonesia memiliki prospek yang bagus, dengan nilai ekspor ikan hias Indonesia pada 2022 mencapai 36,4 juta dolar AS.
Angka itu menempatkan Indonesia pada posisi ke-3 eksportir ikan hias terbesar dunia untuk jenis air tawar dan terbesar ke-4 dunia untuk jenis air laut.
“Dari 1.100 spesies ikan hias air tawar di dunia, sebanyak 400 spesies berasal dari Indonesia. Spesies paling terkenal adalah Super Red Arwana dan Botia,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisaris Nusatic (Nusantara Aquatic) Maxdeyul Sola menjelaskan bahwa ajang Nusatic edisi tahun ini, yang diselenggarakan pada 7-9 Juni 2024, tercatat dikunjungi sebanyak 18 ribu lebih pengunjung, dengan nilai transaksi dalam dua hari pertama mencapai Rp2 miliar.
Baca Juga: Mendag Bertolak ke Turki Hadiri Pertemuan OKI
Pameran tahun ini turut dimeriahkan peserta dari luar negeri seperti Jepang, India, Singapura, Denmark, dan China.