VOICEINDONESIA,JAKARTA – Pertumbuhan positif telah terjadi dalam beberapa kuartal terakhir, namun masih terdapat beberapa risiko yang membayangi perekonomian global. Kemunculan varian baru Covid-19 seperti Omicron dan distribusi vaksin yang belum merata menjadi tantangan tersendiri untuk pemulihan ekonomi. Upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi fokus dalam merumuskan komunike G20.
“Diskusi G20 Jalur Keuangan akan mengupayakan strategi pemulihan ekonomi jangka panjang untuk pencegahan, kesiagaan, dan respon yang lebih baik untuk potensi pandemi di masa depan,” ujar Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Wempi Saputra sebagai perwakilan Presidensi G20 Indonesia dalam pembukaan pertemuan kedua tingkat Deputi Keuangan dan Bank Sentral atau Finance and Central Bank Deputies Meeting (FCBD) pada Selasa, (15/02) di Jakarta.
Pertemuan kedua FCBD berlangsung pada 15-16 Februari 2022. Pertemuan tersebut membahas usulan Komunike pertama (First Communique Drafting) yang selanjutnya dibahas lebih lanjut untuk dapat diadopsi sebagai komitmen bersama anggota G20 dalam pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022 mendatang.