Jakarta – Anggota Komisi I DPRD Kota Ambon, Saidna Azhar mengusulkan kepada calon pekerja migran di Australia agar biaya Rp85 juta ke agen penyalur lebih baik digunakan untuk membuka usaha.
Saidna Azhar mengatakan bahwa tentu para pencari kerja tidak akan mampu memenuhi biaya tersebut.
“Kalaupun dari calon pekerja migran ada yang memiliki uang sebanyak itu alangkah baiknya uang itu dipakai untuk membuka usaha,” kata Saidna di Ambon, Minggu (02/04).
Menurut Saidna, anggaran Rp85 juta itu akan lebih efektif dari pada uangnya digunakan untuk disetor ke agen penyalur.
Komisi I DPRD Kota Ambon mengatakan akan mengundang Disnaker dan agen penyalur California Education Center Indonesia.
Dengan tujuan untuk menanyakan biaya sebesar Rp85 juta yang wajib dibayar para calon tenaga kerja di bidang perkebunan dan perternakan di Australia.
“Persoalan ini akan kita dorong untuk undang ke Komisi 1 untuk bersama-sama degan Disnaker dan agen penyalur,” kata Saidna.
Saidna mengatakan kurang lebih ada 13 item biaya itu juga tidak dirincikan beberapa biaya yang dikenakan pada masing-masing item.
“Misalnya transpor dari sini ke Australia berapa itu juga tidak dicantumkan,” ujar Saidna.
Dari Rp85 juta tersebut yang harus dibayarkan calon pekerja migran akan dipakai untuk 13 item berikut.
- Sertifikasi Diploma of Business Aston Collage, PTY. LTF
- Sertifikasi Advanced English of California Education Center
- Sertifikasi PTE
- Biaya asrama dan makan 3x sehari selama 6 bulan
- Translate dokumen tersumpah
- Rekomendasi pemerintah Indonesia
- Asuransi keluar Negeri
- Pembiayaan Visa termasuk HAP ID dan MCU
- Tiket Pesawat ke Australia
- Undangan Kuliah (Bagi student visa)
- Job Letter (bagi sponsorship)
- Akomodasi setelah sampai dan penjemputan di Australia
- Jasa Konsultan dan Agensi di Australia
