VOICEINDONESIA.CO, Bekasi – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan pelatihan vokasi untuk 1 juta peserta sepanjang tahun 2025. Target itu disampaikan dalam peluncuran Bulan Pelatihan Vokasi Nasional (BPVN) 2025 di BBPVP Bekasi pada Rabu (1/10/2025).
Dirjen Binalavotas Kemnaker, Yassierli, menekankan upaya pencapaian target akan dilakukan dengan memperluas kerja sama dengan berbagai pihak. Ia menyebut dunia industri, perguruan tinggi, dan pemerintah daerah menjadi mitra penting.
“Untuk mencapai target 1 juta orang yang dilatih, Kemnaker akan memperbanyak kerja sama atau membuka akses seluas-luasnya dengan industri, perguruan tinggi dan pemda,” ujarnya.
Baca Juga: Selama Bulan Oktober Pemerintah Targetkan Latih 60 Ribu Peserta
Yassierli menilai kerja sama tersebut akan membuka lebih banyak peluang pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Ia menegaskan bahwa setiap program harus memiliki orientasi pada keterampilan yang bisa langsung digunakan oleh peserta.
Dirjen Binalavotas Agung Nur Rohmad menambahkan pelatihan yang digelar tidak hanya bersifat konvensional, tetapi juga memanfaatkan teknologi pembelajaran.
Baca Juga: Kemnaker Siapkan Program Magang Bergaji UMR untuk Fresh Graduate
“Jenis dan metode pelatihan mulai dari Modular, Cluster, Okupasi dengan metode offline/online dan hybrid untuk memudahkan peserta pelatihan,” jelasnya.
Ia menyebut pola pelatihan ini akan membuat peserta lebih fleksibel mengikuti pembelajaran, baik secara langsung maupun jarak jauh. Menurutnya, hal ini penting agar pelatihan dapat menjangkau lebih banyak orang di berbagai daerah.
Yassierli mengatakan, Kemnaker ingin menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Ia berharap program ini dapat memberikan dorongan besar bagi daya saing nasional.
“Pelatihan vokasi harus menjadi jalan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Itu sebabnya kerja sama dengan industri dan perguruan tinggi akan terus kami dorong,” ujarnya.
Kemnaker memastikan penyelenggaraan BPVN 2025 akan berlangsung selama satu bulan penuh, termasuk akhir pekan, agar target jangka pendek 60 ribu peserta di bulan Oktober dan jangka panjang 1 juta peserta setahun bisa tercapai.