VOICEINDONESIA.CO, Jakarta –Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan dunia kerja Indonesia sedang menghadapi tantangan besar. Jutaan angkatan kerja baru masuk pasar setiap tahun, sementara pemulihan industri global belum sepenuhnya pulih. Ia menilai kondisi ini menimbulkan kesenjangan antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri.
Yassierli menekankan penguatan pelatihan vokasi dan sertifikasi kompetensi perlu terus diperluas. Ia juga menyebut dunia kerja harus inklusif, sehingga penyandang disabilitas diberi kesempatan yang sama untuk berkontribusi.
Selain kompetensi dan inklusi, menurutnya dinamika hubungan industrial menjadi isu penting. Persoalan seperti upah minimum, PHK, hingga diskriminasi di tempat kerja dinilai hanya bisa diselesaikan melalui hubungan industrial yang harmonis.
Baca Juga: Selama Bulan Oktober Pemerintah Targetkan Latih 60 Ribu Peserta
“Ekosistem ketenagakerjaan yang sehat, kompetitif, dan berkelanjutan hanya bisa terwujud bila dibangun atas dasar saling percaya dan kolaborasi,” ucap Yassierli saat menghadiri penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dengan Serikat Pekerja BTN di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Ia menegaskan strategi menghadapi masa depan tidak cukup dengan meniru praktik negara lain. Menurutnya, Indonesia harus membangun future practice berbasis kearifan lokal seperti gotong royong dan hubungan industrial Pancasila.
Baca Juga: Industri Ditargetkan Bisa Serap 1 Juta Peserta Pelatihan Vokasi
“Dalam 10 tahun ke depan, separuh pekerjaan saat ini diperkirakan hilang. Karena itu, generasi muda harus dibekali kompetensi baru seperti agility dan flexibility,” ucapnya.
Yassierli juga mengapresiasi langkah BTN yang berhasil merampungkan PKB bersama serikat pekerja. “Serikat pekerja jangan hanya dikenal karena aksi demonstrasi, tapi juga harus menjadi champion produktivitas dan K3. Sinergi semacam ini akan mempercepat pergerakan roda ketenagakerjaan nasional,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menegaskan transformasi perbankan tidak hanya soal kinerja finansial. Menurutnya, keberhasilan bank sangat ditopang oleh SDM yang kompeten dan reputasi yang baik.
“BTN tidak hanya bicara pembiayaan rumah, tetapi juga keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Itu yang menjadi nilai tambah perusahaan di masa depan,” ujar Nixon.
Ketua Umum Serikat Pekerja BTN Rizky Novriady menambahkan bahwa perundingan PKB berlangsung harmonis. Ia menyebut transformasi BTN lima tahun terakhir telah meningkatkan kesejahteraan pekerja.
“Transformasi Human Capital kini juga menyentuh aspek sosial demi terciptanya dunia kerja yang adil dan produktif,” ujarnya.